KAJIAN KINERJA PELAYANAN SISI DARAT BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO KABUPATEN JEMBER DAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE JEMBER – DENPASAR

ABSTRACT: Kabupaten Jember selain dikenal sebagai kota pendidikan dan kota wisata juga dikenal sebagai kota karnaval, dimana pada setiap tahunnya di kabupaten tersebut diadakan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah terkenal ditingkat dunia. Atas dasar tersebut, pemerintah Kabupaten Jember terus melakukan pengembangan dan peningkatan fasilitas pada Bandar Udara Notohadinegoro serta pembukaan rute penerbangan baru yaitu Jember-Denpasar. Tujuan kajian ini (1)mengetahui karakteristik penumpang pesawat terbang rute Jember-Surabaya, (2) mengetahui tingkat kinerja pelayanan sisi darat Bandar Udara Notohadinegoro dan memberikan upaya perbaikan atau peningkatan pada atribut fasilitas yang dinilai kurang, (3) mengetahui karakteristik penumpang bus dan travel rute Jember-Denpasar, (4) mengetahui model pemilihan moda pesawat terbang rute Jember-Denpasar berdasarkan persepsi penumpang bus dan travel rute Jember-Denpasar, (5) mengetahui potensi jumlah penumpang pesawat terbang rute Jember-Denpasar.
Metode analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan pada sisi darat Bandara dan Metode Stated Preference untuk memperoleh potensi penumpang pesawat terbang Jember-Denpasar. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pembagian kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal, dan internet. Jumlah responden yang digunakan dalam kajian sebanyak 215 responden penumpang pesawat terbang Jember-Surabaya,  316 responden bus dan 215 responden travel.
Dari hasil analisis IPA diperoleh tiga atribut pada kuadran I (Prioritas Utama) yaitu tersedianya fasilitas layanan kesehatan, toilet dan fasilitas penyandang cacat. Dari hasil analisis Stated Preference dengan menggunakan tiga atribut variasi, diperoleh model utilitas dan potensi penumpang. Atribut selisih biaya perjalanan (ΔX1)pada bus UPT-UAB = 0,570-0,000003080(ΔX1), pada travel UPT-UAT = 1,467-0,000004865(ΔX1). Atribut selisih lama waktu perjalanan (ΔX2)pada bus UPT-UAB= -3,654+0,009(ΔX2), pada travel UPT-UAT=-2,563+0,006(ΔX2). Atribut selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3) untuk bus UPT-UAB = 0,857-0,266 (ΔX3) dan travel UPT-UAT = 0,942+0,048 (ΔX3). Dari atribut Selisih biaya perjalanan (ΔX1) potensi penumpang yang berpindah dari angkutan bus ke pesawat terbang diatas 90 orang tiap hari bila selisih biaya perjalanan dibawah harga Rp 185.065,00, sedangkan  potensi penumpang yang berpindah dari angkutan travel ke pesawat terbang diatas 24 orang bila selisih biaya perjalanan dibawah Rp 301.542,00. Dari atribut selisih lama waktu perjalanan (ΔX2) potensi penumpang yang berpindah dari angkutan bus ke pesawat terbang tertinggi tiap hari sebesar 141 penumpang dan potensi yang berpindah dari angkutan travel ke pesawat terbang sebesar 39 penumpang. Dari atribut selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3) potensi penumpang yang berpindah dari angkutan bus ke pesawat terbang tertinggi tiap hari pada bus sebanyak 126 penumpang dan potensi penumpang yang berpindah dari angkutan travel ke pesawat terbang sebanyak 40 penumpang.
Kata Kunci: Tingkat Kinerja Pelayanan, Potensi Penumpang Pesawat Terbang, Importance Performance Analysis (IPA), Stated Preference (SP), Angkutan Bus dan Angkutan Travel
Penulis: Bintang Kusuma Bangsa, Muhammmad Nanda Rahmadhan, M. Z Arifin, Achmad Wicaksono
Kode Jurnal: jptsipildd170272

Artikel Terkait :