Kajian Konsep Kebijakan Infrastruktur Strategis untuk Pengendali Banjir Jakarta (Studi Kasus Giant Sea Wall dan Multi Purpose Deep Tunnel)
Abstrak: Banjir merupakan
agenda yang harus dihadapi pemerintah. Namun, terbangunnya infrastruktur
pengendali banjir belum mengatasi banjir di Jakarta. Penelitian ini membahas
rencana dan konsep kebijakan penanganan banjirdengan infrastruktur sea wall dan
deep tunnel, simulasi pengambilan keputusan dalam organisasi dengan teori kebijakan
publik: The Garbage Can Model of Organizational Choice. Penelitian bersifat
komparatif, penulis membandingkan kedua infrastruktur tersebut dalam aspek
teknis, ekonomi, lingkungan, sosial, dan politik, melalui pendekatan kualitatif
dan kuantitatif untuk mengetahui aspek yang paling berpengaruh. Analisa data
diolah denganmetode Analytical Hierarchy Process, Expert Choice dan SPSS. Hasil
penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam pertimbangan pengambilan
keputusan pemilihan infrastruktur sea wall dan deep tunnel. Dari simulasi pemilihan
kedua jenis infrastruktur dengan menggunakan metode AHP, Expert Choice serta
analisis kuisioner, infrastruktur pilihan adalah deep tunnel. Dalam analisis
terlihat bahwa aspek politik dianggap sebagai aspek yang paling berpengaruh
dalam pengambilan keputusan infrastruktur. Hal tersebut menjadi tidak tepat
ketika sebuah solusi dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan teknis namun
politik menjadi pertimbangan utama. Sehingga solusi menjadi kurang relevan. Ini
dibuktikan dengan simulasi model pengambilan keputusan dengan teori Garbage Can
Model of Organizational Choice, dimana hasil simulasi menunjukkan bahwa solusi
yang diperoleh karena adanya pengawasan lebih banyak dibandingkan dengan solusi
yang diperoleh karena adanya resolusi bersama.
Kata-kata Kunci: Banjir,
Infrastruktur, Pengambilan keputusan, Analytical Hierarchy Process (AHP),
Expert choice, SPSS, The Garbage Can Model of Organizational Choice, Net-Logo
Penulis: Agung Wiyono, Hilda
Isfanovi
Kode Jurnal: jptsipildd160488