Kajian Sifat-Sifat Reologi Aspal dengan Penambahan Limbah Ban Bekas
Abstract: Salah satu usaha
mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang berlebih (overloading) adalah
menaikan mutu campuran beraspal melalui peningkatan mutu aspal (bitumen). Untuk
meningkatkan mutu aspal dapat dilakukan dengan menambahkan bahan aditif seperti
polimer, tetapi harga polimer di Indonesia masih relatif mahal. Penggunaan
limbah ban bekas sebagai bahan aditif dalam meningkatkan mutu aspal merupakan
usaha inovatif dalam material perkerasan jalan dan juga dapat mengurangi
kerusakan lingkungan akibat limbah ban bekas. Pengujian yang dilakukan pada
studi ini adalah sifat-sifat fisik aspal meliputi : penetrasi, berat jenis,
titik lembek, daktilitas, serta titik nyala dan titik bakar. Penambahan limbah
ban bekas pada aspal penetrasi 60/70 secara garis besar akan meningkatkan
kekerasan aspal. Penggunaan limbah ban bekas pada aspal penetrasi 60/70 ini
memberikan dampak positif sekaligus negatif. Dampak positif yang timbul adalah
penambahan limbah ban bekas akan meningkatkan ketahanan terhadap alur,
dikarenakan tingkat kekerasan aspal yang bertambah. Hal ini dibuktikan dengan
penurunan nilai penetrasi dari 66,5 dmm pada aspal penetrasi 60/70 murni, menjadi
47,05 dmm pada aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan ban bekas 3%. Sedangkan
dampak negatif yang timbul adalah penambahan limbah ban bekas akan menurunkan
ketahanan terhadap retak karena tingkat kekenyalannya berkurang. Hal ini
ditunjukkan dengan penurunan nilai daktilitas dari > 100 cm pada aspal
penetrasi 60/70 murni menjadi hanya 68,5 cm pada aspal penetrasi 60/70 dengan
penambahan 3% limbah ban bekas.
Penulis: Eva Wahyu Indriyati,
Hery Awan Susanto
Kode Jurnal: jptindustridd150575
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj4FQv1aMKKBVC4_mesGV_ZBAKWTejNaV2HxifdICn1Si6-Cbih_Nn3RHQNCq1oxvhyRv2U9yPX6t4k-PCOSIkqYXB__v7DbFjwnVn73zgsW72l7sqKX5dvQ2XVxnqcLrw2CvPzs63oA/s320/E+JURNAL.gif)