KAJIAN SUSUT BETON PADA STRUKTUR BETON BERTULANG YANG CEPAT BONGKAR PERANCAH STUDI KASUS GEDUNG ICT CENTER UNIVERSITAS DIPONEGORO
ABSTRACT: Pembongkaran
bekisting biasanya dilakukan setelah beton berumur 14 hingga 28 hari, namun
pada Gedung ICT Center Universitas Diponegoro bekisting sudah dibongkar pada
saat beton berumur 7 hari. Pada saat pembongkaran tidak terjadi keretakan,
tetapi setelah beberapa waktu balok tersebut mengalami keretakan. Keretakan
terjadi ketika hanya ada berat sendiri dan beban hidup belum bekerja. Belum
diketahui penyebab keretakan yang terjadi sehingga dilakukan kajian apakah
rangkak atau susut yang menjadi faktor penyebab timbulnya retakan yang terjadi.
Kajian susut beton bertulang ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penyebab
keretakan pada balok beton diakibatkan oleh susut beton atau faktor penyebab keretakan
lainnya.
Metode kajian dilakukan dengan menganalisis keadaan serta kondisi balok
dan pelat pada gedung ICT Center dengan pembebanan berupa beban mati yang
bekerja seperti beton cair yang belum mengeras, bekisting, dan perancah yang
dimodelkan dalam 2 kondisi. Analisis dengan menggunakan program SAP2000
digunakan untuk menghitung regangan tarik akibat momen dan regangan susut yang
tidak memperhitungkan pengaruh pengekangan tulangan akibat bongkar perancah
pada usia beton baru mencapai 7 hari. Beton yang ditinjau adalah beton yang
berumur 7, 14, 21, dan 28 hari pada daerah balok induk, balok anak, dan pelat
lantai.
Hasil analisis menunjukkan bahwa regangan saat bekisting dilepas yaitu
umur 7 hari sampai dengan 28 hari, nilai dari regangan tarik di tepi semakin
mengecil untuk umur beton yang bertambah. Hasil perhitungan regangan akibat
susut menunjukan bahwa beton mengalami regangan susut pada saat 1 hingga 3
minggu setelah bekisting dilepas dan nilai regangan susut semakin kecil pada
saat ditinjau terhadap beton umur 28 hari. Penjumlahan aljabar regangan tarik
akibat momen dengan regangan akibat susut yang menghasilkan regangan total
dibandingkan dengan batas crack. Didapatkan bahwa regangan total dari balok
induk, balok anak 1, balok anak 2, dan pelat yang ditinjau pada kondisi 1
maupun kondisi 2 bernilai kurang dari batas crack, sehingga dapat disimpulkan
bahwa beton tidak mengalami keretakan yang disebabkan oleh faktor susut pada
beton
KEYWORDS: keretakan beton yang
cepat bongkar perancah; regangan susut pada beton; regangan ijin tarik beton
Penulis: Gardha Satria
Fadillah, Rizki Amalia Putri, Sri Tudjono, Yulita Arni Priastiwi
Kode Jurnal: jptsipildd170117