MINIMASI MAKESPAN PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA CAMPBELL DUDEK SMITH (CDS) DAN METODE ALGORITMA NAWAZ ENSCORE HAM (NEH) DI PT KRAKATAU WAJATAMA
ABSTRACT: PT Krakatau Wajatama
merupakan perusahaan yang menggunakan sistem flowshop dan menggunakan aturan
First Come First Serve (FCFS). Pada penjadwalan FCFS ini order yang telah tiba
lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu. Apabila ada order yang tiba pada saat
yang bersamaan maka mereka akan dikerjakan melalui antrian Metode FCFS memiliki
beberapa kelemahan antara lain, memiliki besarnya makespan (waktu penyelesaian)
dan dampak lain yang di akibatkan oleh hal tersebut adalah besarnya waktu idle
dan besarnya work in process (WIP), jika makespan terlalu besar dikhawatirkan
kalau sewaktu-waktu terjadi keadaan dimana waktu penyelesaian dari job yang
dikerjakan melewati due date yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu bagaimana meminimumkan makespan pada PT Krakatau Wajatama
dan bagaimana mendapatkan urutan job yang terbaik yang digunakan oleh PT
Krakatau Wajatama. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian
tersebut perlu dilakukan penjadwalan metode Campbell, Dudek, Smith (CDS) dan
metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH).Metode Cambell, Dudek, Smith (CDS) ini
merupakan proses penjadwalan atau penugasan kerja berdasarkan atas waktu kerja
yang terkecil yang digunakan dalam melakukan produksi dan metode Nawaz,
Enscore, Ham (NEH) adalah penjadwalan dengan pekerjaan total waktu proses semua
mesin lebih besar, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi untuk dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam jadwal. Hasil dari metode CDS dengan makespan sebesar
75,879 jam dan urutan job 1-2-3 makespan ini memiliki selisih sebesar 9,054 jam
dari metode FCFS yang memliki makespan sebesar 84,933 jam dan urutan job 1-3-2
dengan persentasi penurunan jarak 10,66 %, sedangkan untuk metode NEH
didapatkan makespan sebesar 25,195 jam dan urutan job 3-2-1 makespan ini
memiliki selisih sebesar 59,738 jam dari metode FCFS dengan persentasi
penurunan jarak 70,33 %. Angka ini menunjukkan total makespan dan urutan job
yang diperlukan untuk meminimasi waktu idle (menganggur).
Penulis: Muhamad Hidayat,
Ratna Ekawati, Putro Ferro Ferdinant
Kode Jurnal: jptindustridd160265