Pemakaian Bracing Pada Bangunan Tahan Gempa dengan Analisis Pushover
Abstrak: Sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Hal ini disebabkan oleh
pertemuan tiga lempeng utama dunia yang bersifat subdaksi. Lempeng Indo-
Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan
Nusa Tenggara, sedangkan lempeng Pasific di utara Irian dan Maluku Utara. Di
sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul
sehingga lepas berupa gempa bumi. Gempa banyak menghancurkan bangunan- bangunan
bertingkat yang tidak mempunyai kekuatan yang memadai. Oleh karena itu, semakin
tinggi bangunan maka semakin besar pula efek gempa yang diterima oleh bangunan
tersebut. Salah satu cara untuk memperoleh ketahanan terhadap respon gempa
adalah menambah kekakuan pada suatu bangunan. Cara memperoleh kekakuan suatu
bangunan adalah dengan memasang pengekang (bracing) untuk bangunan tinggi.
Tujuan dari analisa ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pemakaian bracing
khususnya displacement. Hasil dari analisa ini menunjukkan terjadinya
pengurangan simpangan horizontal gedung karena adanya penambahan rangka
bracing. Selisih presentase simpangan horizontal gedung tanpa bresing dan
gedung dengan menggunakan bresing X adalah 82,519%. Sedangkan selisih
presentase simpangan horizontal gedung tanpa rangka bresing dan gedung dengan
menggunakan bresing V adalah 64,904%.
Penulis: Dwi Wahyu Anggraeni
Kode Jurnal: jptsipildd160589