PEMANFAATAN BATU APUNG DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN LUMPUR SIDOARJO (LUSI) SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS

Abstract: Seiring dengan berkembangnya jaman banyaknya penggunaan beton dalam konstruksi akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan material pembentuk beton, sehingga memicu pengeksplorasian penambangan bahan material yang berlebihan. Pemakaian beton ringan dalam berbagai aplikasi teknologi konstruksi modern meningkat sangat cepat. Berbagai keuntungannya yaitu, pemakaian bahan material lain sebagai pengganti bahan dasar beton serta berat jenis yang lebih kecil. Alternatif yang digunakan guna mengatasi masalah tersebut yaitu menggunakan batu apung sebagai agregat kasar untuk mereduksi berat isi beton menjadi beton ringan dan memanfaatkan limbah lumpur sidoarjo (lusi) sebagai subtitusi agregat halus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh dan kadar optimum pemanfaatan Lumpur Sidoarjo (Lusi) sebagai substitusi agregat halus dengan pemnfaatan batu apung dalam pembuatan beton ringan terhadap kuat tekan dan porositas.
Penelitian ini menggunakan kuat tekan rencana f’c 16,60 MPa. Benda uji berupa silinder beton ukuran 10x20 cm. setiap variasi adukan berjumlah 5 buah benda uji. Proses pengujian kuat tekan dan porositas dilakukan pada umur 28 hari. Proporsi campuran beton ringan sebanyak 6 variasi adukan. Batu apung sebagai agregat kasar dengan ukuran 5-10 mm dan variasi bahan tambah Lumpur Sidoarjo (Lusi) sebagai substitusi agregat halus sebesar 0%, 5%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Pengolahan lumpur sidoarjo (lusi) dengan cara pengeringan oven pada suhu 110 ºC, selanjutnya digiling dan lolos ayakan no.4.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan variasi lusi sebesar 5%-10% mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kuat tekan dan penurunan porositas beton ringan, selanjutnya pada penambahan lusi sebesar 20%, 30% dan 40% cenderung mengalami penurunan kuat tekan dan peningkatan porositas beton ringan.  Sedangkan, kadar optimum penambahan lusi terhadap kuat tekan tertinggi dan porositas terendah terjadi pada penambahan lusi sebesar 5% diperoleh rata-rata kuat tekan sebesar 17,87 MPa dan porositas 3,87%. Dari hasil penelitian ini, maka bisa direkomendasikan untuk diaplikasikan sebagai beton kelas II, paving block mutu C dan bata beton pejal mutu I.
Kata Kunci: Batu apung, lumpur sidoarjo, subtitusi, kuat tekan, porositas, beton ringan
Penulis: ABDUL RAUF ALFANSURI, Arie Wardhono
Kode Jurnal: jptsipildd170047

Artikel Terkait :