PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN BAJA POLOS SEPANJANG 300 MM, 325 MM, DAN 350 MM PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN MUTU NORMAL TERHADAP KUAT LENTUR MAKSIMUM
Abstrak: Beton sering dipilih
karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang mempunyai banyak kelebihan
diantaranya adalah ekonomis, mampu menerima kuat tekan dengan baik, awet, mudah
dikerjakan dengan cara mencampur semen, agregat, air dan bahan tambahan lain bila
diperlukan dengan perbandingan tertentu. Tetapi beton juga memiliki kelemahan
yaitu memiliki kuat tarik yang rendah. Maka beton pada elemen struktur bangunan
seperti balok harus diberi penulangan lentur untuk menahan gaya tarik yang
terjadi pada balok. Tulangan baja diproduksi dengan panjang yang standar 12
meter. Untuk balok dan pelat yang menerus dengan banyak bentang, tidaklah
praktis dalam pelaksanaan apabila tulangan sepanjang 12 meter digunakan
langsung, maka diperlukan sambungan lewatan tulangan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh variasi panjang sambungan lewatan terhadap
kuat lentur balok. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Benda uji
berbentuk balok dengan ukuran 80 x 120 x 1100 mm. Benda uji masing-masing
berjumlah 3 buah untuk 1 variasi panjang sambungan. Panjang Sambungan lewatan
yang digunakan adalah 300 mm, 325 mm, 350 mm, dan balok tanpa sambungan lewatan
(balok referensi). Pengujian menggunakan alat uji kuat lentur (Bending Machine
Test). Penghitungan yang digunakan adalah analisis statistik dengan menghitung
Momen saat runtuh (maximum) menggunakan program Microsoft Excel. Hasil dari
penelitian ini adalah nilai momen maksimum yang naik sedikit demi sedikit dan
mulai stabil setelah panjang sambungan 300 mm.
Nilai momen maksimum terbesar terjadi pada balok referensi. Peningkatan
beban aksial yang terjadi saat pembebanan menyebabkan peningkatan nilai
lendutan.
Penulis: Slamet Prayitno, Endang
Rismunarsi, Kartika Wirastuti
Kode Jurnal: jptsipildd160817