PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN STYROFOAM PADA BETON RINGAN TERHADAP KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT GESER
Abstrak: Styrofoam adalah
bahan yang dibentuk dari polysterene dengan cara menghembuskan udara pada
polysterene dalam kondisi panas sehingga menghasilkan foam dengan kandungan
udara mencapai 95%, sehingga berat satuan styrofoam cukup rendah berkisar
antara 15-22 Kg/ . Beton styrofoam merupakan salah satu beton ringan yang
dibentuk dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan butiran
styrofoam. Dari penelitian ini, tampak bahwa untuk berat beton tidak direndam
dengan persentase styrofoam sebesar 20% dan 40% pada campuran beton dapat
mengurangi berat beton sebesar ± 28% dan ± 39% dari beton normal yang mempunyai berat beton sekitar 2200 kg/m3
sedangkan untuk berat beton direndam dengan persentase Styrofoam sebesar 20%
dan 40% pada campuran beton dapat mengurangi berat beton sebesar ± 23% dan ±
35%. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di
laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan
tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 8 cm x 12 cm x 100 cm untuk pengujian
kuat geser dengan masing-masing kadar penambahan styrofoam sebesar 20% dan
serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat
CTM (Compression Test Machine) untuk kuat tekan dan BMT (Bending Test Machine)
untuk kuat geser. Perhitungan analisis menggunakan bantuan program Microsoft
Excel. Dari analisis hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan beton ringan
dengan bahan tambah serat bendrat dan styrofoam pada penelitian ini mencapai
nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 0,00944% dengan kuat tekan sebesar 18,443
MPa. Kemudian untuk pengujian geser saat retak pertama pada kadar serat bendrat
0,95% sebesar 1,46 MPa, saat runtuh total mencapai nilai tertinggi pada kadar
serat bendrat 0,86% sebesar 2,029 MPa.
Penulis: Slamet Prayitno,
Endang Rismunarsi, Sekti Hapsoro Romadhoni
Kode Jurnal: jptsipildd160850