PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KERAK TANUR CANGKANG SAWIT DENGAN BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55 TERHADAP CAMPURAN LASTON AC-WC
Abstrak: Indonesia merupakan
daerah yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang cukup luas. Aceh Barat
adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh merupakan daerah penghasil minyak
kelapa sawit dengan limbah diantaranya cangkang kelapa sawit dan serat buah
kelapa sawit. Limbah ini digunakan sebagai bahan bakar tanur/boiler/ketel uap
yang digunakan dalam proses ekstraksi buah kelapa sawit menjadi crude palm oil
(CPO). Cangkang dan serat sawit yang telah digunakan sebagai bahan bakar dapur
tungku tanur dengan pemanasan 500o – 700o nantinya akan menjadi limbah tanur
berupa kerak tanur cangkang sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sifat-sifat fisis material alternatif, dan mengetahui karekteristik Marshall
serta mengetahui kinerja Campuran aspal beton AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing
Course) dengan menggunakan material alternatif sebagai pengganti sebagian
agregat halus.Kerak tanur akan ditumbuk dimana hasil tumbukan harus lolos
saringan No.8 (2,36 mm) dan tertahan pada saringan No. 200 sesuai dengan
spesifikasi untuk agregat halus yang dikeluarkan oleh Bina Marga. Dari Hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai karakteristik pada
campuran AC-WC memenuhi persyaratan. Nilai stabilitas tertinggi padavariasi
perbandingan persentase penggunaan kerak tanur dan batu pecah 100/0 pada
campuran AC-WC, tetapi mempunyai nilai flow terendah sehingga campuran beton
aspal mudah mengalami keretakan sehingga tidak layak digunakan. Nilai
durabilitas untuk campuran aspal beton AC-WC masih memenuhi persyaratan ≥ 75%
dan dapat dianjurkan untuk campuran beton aspal AC-WC dengan variasi
perbandingan persentase penggunaan kerak tanur dan batu pecah75/25%, karena
memiliki nilai durabilitas tertinggi.
Penulis:Chaira, Muhammad Isya,
Sofyan M. Saleh
Kode Jurnal: jptsipildd160543