Pengaruh Proses Pelapukan Clay Shale terhadap Perubahan Parameter Rasio Disintegritas (DR)
Abstrak: Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh sering terjadinya kegagalan desain geoteknik pada clay
shale yang disebabkan oleh pelapukan. Rasio disintegritas adalah perbandingan
perubahan fisik akibat pelapukan pada waktu tertentu terhadap kondisi awalnya.
Perubahan sifat fisik clay shale akibat pelapukan ditentukan dengan rasio
disintegritas (DR). Pelapukan clay shale akan lebih cepat terjadi akibat siklus
pembasahan dan pengeringan bila dibandingkan dengan proses pengeringan.
Manakala akibat bertambah jumlah pembasahan dan pengeringan pada waktu yangsama,
menyebabkan pelapukan pada clay shale akan lebih cepat lagi. Sampai hari ke-80
dari waktu pengeringan, DR clay shale Semarang-Bawen dan Hambalang besarnya
adalah sama yaitu DR = 0,916 (completelly durable). Sedangkan akibat siklus
pembasahan dan pengeringan di hari ke-32, clay shale Semarang-Bawen DR = 0,000
atau completelly non durable, manakala pada clay shale Hambalang DR = antara
0,2117 hingga 0,3344. Pada umumnya clay shale Semarang-Bawen akan lebih lebih
cepat melapuk bila dibandingkan clay shale Hambalang. Ini terjadi karena
perbedaan kandungan mineralogi. Clay shale Semarang-Bawen didominasi oleh
mineral Smectite, sedangkan clay shale Hambalang didominasi mineral Kaolinite
dan Illite.
Kata-kata Kunci: Rasio
disintegritas, clay shale, pelapukan, proses pengeringan, proses pembasahan dan
pengeringan
Penulis: Idrus M Alatas
Kode Jurnal: jptsipildd170001