PENGEMBANGAN DRAINASE SISTEM POLDER SUNGAI SRINGIN KOTA SEMARANG
ABSTRACT: Banjir yang terjadi
di Kawasan Sungai Sringin khususnya Kawasan Industri Terboyo dan Kawasan
permukiman Dukuh Ngilir Kelurahan Trimulyo Kecamatan Genuk diakibatkan oleh
genangan pasang surut air laut (rob) serta limpasan air hujan. Daerah hilir
Sungai Sringin mempunyai elevasi lahan lebih rendah dari muka air pasang, hal
ini mengakibatkan air sungai tidak mampu mengalir secara gravitasi sehingga
penanganan banjir yang tepat untuk kawasan Sungai Sringin adalah menggunakan
sistem polder (non-gravitasi). Sistem polder adalah sistem penanganan drainase
perkotaan dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani (catchment area)
terhadap masuknya air dari luar sistem. Komponen sistem polder meliputi
tanggul, kolam retensi, sistem pompa dan pintu, serta perbaikan drainase
saluran induk Sungai Sringin. Luas kolam retensi 17,795 hektar dengan kedalaman
3,5 meter. Jenis pompa yang digunakan adalah gate pump berjumlah 8 buah,
terdiri dari empat buah masing-masing 10 m3/detik dan empat buah masing-masing
2,5 m3/detik. Gate pump yang digunakan adalah pintu tipe sliding gate berjumlah
enam buah pintu dengan lebar masing-masing pintu tiga meter. Perbaikan
penampang sungai dengan rencana lebar sungai 30 meter pada hilir saluran dan 28
meter pada hulu saluran. Perkuatan dinding sungai direncanakan dengan dinding
penahan tanah pasangan batu kali. Dinding laut (revetment) direncanakan di
garis pantai untuk mengisolasi air laut agar tidak masuk ke dalam sistem
polder. Total rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam Pengembangan Drainase
Sistem Polder Sungai Sringin adalah Rp. 230.210.000,00 (Dua ratus tiga puluh
milyar dua ratus sepuluh juta rupiah) dengan lama pekerjaan 22 minggu.
Penulis: Evi Rahmawati, Aulia
Wahyu Rahmawati, Suripin Suripin, Dwi Kurniani
Kode Jurnal: jptsipildd170150