Pengembangan Rubrik Penilaian Sebagai Pedoman Penilaian Gambar Kerja Untuk Calon Guru
Abstract: Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rubrik penilaian untuk gambar kerja
& untuk mengetahui kelayakan rubrik penilaian yang dibuat. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian dengan metode Research and Development. Subjek dalam
penelitian ini adalah dosen, guru SMK Negeri 3 Yogyakarta, industri di bidang
konstruksi dan satu kelas mahasiswa PTSP UNY. Teknik pengumpulan data dengan
cara wawancara dengan para ahli, observasi, dan dokumentasi (Teknik Delphi).
Hasil penelitian ini adalah (1) standar kompetensi arsitektur mencakup tiga
kompetensi dasar, pertama kompetensi dasar menggambar site terdapat empat
indikator penilaian yaitu konstruksi meliputi arah utara site harus tegak lurus
menghadap ke atas dari kertas gambar, harus menunjukkan ukuran persil, ukuran
bangunan, garis sembada dan As jalan ketepatan ukuran dari As ke As, ketepatan
skala gambar dan kebenaran penggunaan garis, impresi gambar meliputi komposisi
garis potongan menggunakan garis tebal 0.5mm dan garis arsir menggunakan garis
kombinasi 0.2 mm dan 0.1 mm, garis utama bangunan menggunakan garis 0.3 mm,
gambar penunjang (vegetasi) menggunakan garis yang lebih tipis dari garis
utama, rendering meliputi arsiran penutup atap, bayangan ketinggian bangunan
dan notasi meliputi notasi kolom, ketinggian bangunan, jarak dari As ke As
(horizontal dan vertikal). Kedua kompetensi dasar menggambar denah ruang
terdapat empat indikator penilaian yaitu konstruksi meliputi pintu masuk utama
dari bawah kertas gambar, garis bayangan, simbol potongan dan grid kolom, garis
potong dilebihkan 4mm kiri dan kanan dari denah, letak kusen dan arah bukaan
pintu dan jendela, furniture ruangan seperti dapur dan kamar mandi, garis arsir
simbol dinding terpotong, garis rencana atap, impresi gambar meliputi komposisi
garis potongan menggunakan garis tebal 0.5 mm dan garis arsir dinding
menggunakan garis kombinasi 0.2 mm dan 0.1 mm dengan kemiringan 45⁰/60⁰ dengan
jarak 2mm - 3mm, garis utama bangunan menggunakan garis 0.3 mm, gambar
penunjang (vegetasi) menggunakan garis yang lebih tipis dari garis utama, garis
ukuran menggunakan 0.2 mm dan penulisan
menggunakan 0.3 mm, rendering meliputi garis tepi dan kolom identitas
gambar (etiket gambar) dan notasi meliputi ketinggian lantai bangunan, nama
ruang, ukuran per ruang dan ukuran ruang keseluruhan vertikal dan horizontal,
jarak dalam meter, kolom di blok, penulisan satu arah baca. Ketiga kompetensi
dasar menggambar potongan terdapat empat indikator penilaian yaitu konstruksi
meliputi galian, arsir galian dan tanah urug kembali, potongan melintang
struktur bawah, pondasi & footplat, sloof, tembok, garis arsir simbol
dinding terpotong/trasram, potongan rencana atap, rangka atap beserta
komponennya, nama keterangan bagian struktur yang terpotong dan diperlihatkan,
ukuran ketinggian/elevasi, impresi gambar meliputi garis arsir dinding
menggunakan garis kombinasi 0.2 mm dan 0.1 mm dengan kemiringan 45⁰/60⁰ dengan
jarak 2 mm-3 mm, garis utama (bagian yang terpotong) menggunakan garis 0.3 mm,
garis detail menggunakan garis 0.2 mm dan 0.1 mm, garis tanah menggunakan 0.5
mm, gambar penunjang (vegetasi) menggunakan garis yang lebih tipis dari garis
utama, garis ukuran menggunakan 0.2 mm dan penulisan menggunakan 0.3 mm,
rendering meliputi garis tepi dan kolom identitas gambar (etiket gambar), kolom
legenda/keterangan simbol pada gambar dan notasi meliputi ketinggian lantai
bangunan, ukuran per ruang dan ukuran ruang keseluruhan vertikal dan
horizontal, jarak dalam meter, struktur seperti pondasi, sloof, lantai, kolom,
balok dan atap yang terpotong didetailkan dimensi, posisi penulangan dan
keterangan nya, penulisan satu arah baca.
Penulis: Amrizal Abrar, Retna
Hidayah, S.T., M.T., Ph.D
Kode Jurnal: jptsipildd160622