PENGGUNAAN BENDUNG KONSOLIDASI SEBAGAI KONTROL MUKA AIR UNTUK MENGURANGI RESIKO LONGSOR PALUNG SUNGAI BRANTAS DI KAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ABSTRACT: Analisa kecepatan
aliran pada ruas sungai merupakan tahap awal dalam menentukan langkah upaya penanganan
masalah gerusan yang terjadi pada palung sungai. Seiring dengan perkembangan
piranti lunak (software) yang demikian pesat model matematika seringkali
menjadi pilihan sebagai alat untuk memperoleh prilaku yang terjadi, oleh karena
disamping biayanya yang murah model ini dapat mencangkup dimensi ruang dan
waktu yang panjang. Surface Water Modeling Systemmerupakan salah satu program
untuk memecahkan model matematika yang
dibangun berdasarkan konsep gerak air dan gerak sedimen yang secara matematis dipecahkan
dengan menggunakan metode elemen hingga (finite element) melalui pendekatan dua
dimensi horisontal. Dengan berbagai kelebihannya, model ini diharapkan mampu
memberikan hasil yang memuaskan sehingga dapat memperbaiki kinerja dari
metode-metode pendekatan yang umum digunakan sebelumnya. Lokasi penelitian
adalah Sungai Brantas depan Kampus III
UMM di Kabupaten Malang Jawa Timur yang
memiliki masalah akibat gerusan di Palung Sungai yang cukup
mengkhawatirkan. Dari hasil analisa terhadap gerusan yang terjadi
memperlihatkan tingkat kecepatan aliran sangat besar, dengan memasukan
nilai n Manning = 0,045, di peroleh
hasil kecepatan yang sangat tinggi yaitu Maksimum = 0.25 m/det dan Minimum =
0,03 m/det melebihi kecepatan kritis D50
sebesar 0,045 m/det, sedangkan hasil penempatan bendung didapat hasil kecepatan
sebesar Maksimum = 0.043 m/det dan Minimum = 0,010 m/det dibawah kecepatan
kritis D50.
Penulis: Chairil Saleh, Ach
Hadi S
Kode Jurnal: jptsipildd160575