PENGUJIAN KUAT LENTUR KAYU PROFIL TERSUSUN BENTUK KOTAK
Abstract: Kayu sebagai bahan
bangunan mempunyai kelebihan dibanding bahan bangunan lainnya, tersedia hampir
diseluruh dunia yang mudah diperoleh dalam berbagai bentuk dan ukuran. Namun,
kayu solid sudah sangat susah ditemukan dengan ukuran yang diinginkan. Sehingga
dibuatlah inovasi balok tersusun dengan cara menggabungkan beberapa kayu untuk
mendapatkan variasi ukuran balok kayu yang diinginkan dan dibutuhkan. Dengan
menggabungkan kayu menjadi balok tersusun digunakan berbagai macam jenis
sambungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat karakterisik kayu dengan
pengujian modulus elastisitas dan kekuatan lentur balok tersusun kayu. Balok
tersusun dengan dimensi 130 mm x 150 mm x 1000 mm dengan ukuran paku 2 inch dan
variasi jarak paku 3 cm, 6 cm, dan 9 cm, dengan sistem kampuh mendatar dan
kampuh tegak dibuat untuk mengetahui
kekuatan balok tersusun mana yang lebih kuat dan lebih efisien. Pengujian
dilakukan dengan parameter SNI (Standar Nasional Indonesia).
Hasil penelitian menyatakan bahwa mutu kayu ditentukan oleh modulus
elastisitas. Dalam hasil didapatkan bahwa kayu cempaka yang digunakan diperoleh
hasil nilai E7, E8, E9, E10. Kuat lentur kayu didapat bahwa kampuh tegak
memiliki kekuatan lentur yang lebih kuat dengan nilai 44,918 kN, 47,009 kN,
50,342 kN, dibandingkan dengan kampuh mendatar dengan nilai 44,061 kN, 43,339
kN, 32,505 kN. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa kampuh tegak dengan jarak 9 cm mempunyai kekuatan yang lebih
kuat. Kekuatan paku tidak dilihat dan ditentukan oleh jumlah paku.
Penulis: Christin Siagian,
Servie O. Dapas, Ronny E. Pandaleke
Kode Jurnal: jptsipildd170162