PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR DAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT RINGAN BATU APUNG DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN
Abstract: Beton sebagai bahan
konstruksi untuk bangunan sipil paling banyak digunakan saat ini. Hal tersebut
dikarenakan beton memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan yang
lain diantaranya harga relatif murah, mudah dibentuk, kemampuan menahan kuat
tekan yang tinggi, serta ketahanan yang baik terhadap cuaca dan lingkungan.
Namun penggunaan beton juga memiliki kekurangan yaitu berat struktur yang besar
akibat beban dari beton itu sendiri dan beban-beban lain. Untuk mengatasinya
digunakan beton ringan untuk keperluan beton non-struktural. Pada umumnya beton
ringan sama seperti beton normal hanya saja agregatnya diganti dengan agregat
ringan.
Penelitian ini mengenai “Pengujian Kuat Tekan Mortar dan Beton Ringan
Batu Apung dan Abu Sekam Padi Sebagai Substitusi Parsial Semen”. Pengujian
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggantian batu apung sebagai agregat
kasar (beton), agregat halus (mortar), dan ASP sebagai substitusi parsial
semen. Penelitian dilakukan dengan tiga variasi ASP yaitu 10%, 15%, dan 20%
dari berat semen. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran 100/200 mm
dan mortar 50x50x50 mm. Benda uji untuk masing-masing variasi berjumlah 4 untuk
beton dan 5 untuk mortar, pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28
hari.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh berat isi maksimum 1616,894 kg/m3
untuk beton dan 1388,64 kg/m3 untuk mortar, dengan kuat tekan maksimum pada
umur 28 hari yaitu 14,05 MPa untuk beton pada ASP 0% dan 14,61 MPa untuk mortar
pada ASP 15%. Penggunaan ASP pada beton menurunkan kuat tekan beton karena
makin banyak kandungan ASP dalam campuran beton maka nilai FAS akan semakin
besar disebabkan adanya penambahan air pada saat pencampuran.
Penulis: Felisa Octaviani
Lomboan, Ellen J. Kumaat, Reky S. Windah
Kode Jurnal: jptsipildd160415