PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR BERLAPIS DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA
Abstract: Analisa daya dukung
tanah pada umumnya berasumsi bahwa lapisan tanah itu homogen (satu lapis saja).
Akan tetapi, tanah yang berlapis – lapislah yang sering kita jumpai pada
keadaan sebenarnya. Tulisan ini menyajikananalisa daya dukung tanah pada
pondasi menerus pada tanah pasir berlapis (dua lapis) dengan metode analitisdalam
hal ini menggunakan persamaan Terzaghi, Meyerhof, dan Vesic, dan metode elemen
hingga menggunakan bantuan program Plaxis.
Metodologi dalam penulisan ini yaitu memodelkan pondasi sedemikian rupa
pada tanah pasir 2 lapis. Kemudian divariasikan lah nilai dari tebal lapisan
tanah pasir yang berada tepat di bawah pondasi. Rasio perbandingan nilaiketebalan
lapisan tanah pasir pertama dengan lebar pondasi adalah A (H/B=0,5), B
(H/B=1,0), C (H/B=1,5), dan D (H/B=2,0).
Dari hasil perhitungan dan analisa pada metode analitis dan metode elemen
hingga menghasilkan nilai – nilai sebagai berikut: metode analitis dengan cara
Terzaghi menghasilkan qu: 308,772 kN/m2 (kondisi A); 302,627 kN/m2 (kondisi B);
297,7105 kN/m2 (kondisi C); 297,7105 kN/m2 (kondisi D), untuk Meyerhof
menghasilkan qu: 358,836 kN/m2 (kondisi A); 352,209 kN/m2 (kondisi B); 346,907
kN/m2 (kondisi C); 346,907 kN/m2 (kondisi D), untuk Vesic menghasilkan qu:
272,526 kN/m2 (kondisi A); 266,988 kN/m2 (kondisi B); 262,558 kN/m2 (kondisi
A); 262,558 kN/m2 (kondisi A). Pada metode elemen hingga menghasilkan nilai qu
sebagaiberikut: 262,035 kN/m2 (kondisi A); 258,095 kN/m2 (kondisi B); 234,329
kN/m2 (kondisi C); 233,189 kN/m2(kondisi D). Terdapat perbedaan yang tidak
terlalu mencolok dikarenakan setiap metode terdapat perbedaan – perbedaan dalam
hal perhitungan daya dukung batasnya.
Penulis: Yudha Pramudika
Kode Jurnal: jptsipildd170096