PERBANDINGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERDASARKAN PKJI 2014 DAN PENGAMATAN LANGSUNG (STUDI KASUS : SIMPANG JL. BRIGJEND SUDIARTO/ JL. GAJAH RAYA/ JL. LAMPER TENGAH KOTA SEMARANG
ABSTRACT: Pedoman Kapasitas
Jalan Indonesia atau PKJI merupakan pemutakhiran Manual Kapasitas Jalan
Indonesia atau MKJI. Studi pra-penelitian mengindikasikan hasil analisis PKJI
lebih mendekati pengamatan lapangan dibandingkan hasil analisis MKJI, namun
masih ada perbedaan yang signifikan. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan
untuk membandingkan karakteristik antrian pada simpang bersinyal hasil analisis
PKJI terhadap hasil pengamatan di lapangan, dan untuk memberikan rekomendasi
faktor penyesuaian terhadap PKJI. Kajian ini diterapkan pada Simpang Gajah di
Kota Semarang dengan parameter analisis jumlah antrian (NQ1 dan NQ2), panjang
antrian (PA), dan rasio kendaraan henti (RKH). Hasil analisis menunjukkan bahwa
antara analisis PKJI dan pengamatan lapangan terdapat perbedaan NQ1 sebesar
2,26 – 305,22 skr, perbedaan NQ2 sebesar 0,28 – 9,60 skr, perbedaan PA sebesar
8,63 – 1913,34 meter, dan perbedaan RKH sebesar 0,66 – 6,08 stop/skr. Perbedaan
ini dapat diminimalkan dengan faktor koreksi (FK) meliputi faktor koreksi
jumlah antrian (FKNQ1 dan FKNQ2), faktor koreksi panjang antrian (FKPA), dan
faktor koreksi rasio kendaraan henti (FKRKH). Faktor koreksi digunakan dengan
perumusan : nilai parameter (NQ1, NQ2, PA, RKH) PKJI terkoreksi = nilai
parameter (NQ1, NQ2, PA, RKH) PKJI Hitungan x (1-FK). Luasan rata-rata per skr
pada DJ<0,85 disesuaikan dari 20 m2 menjadi ±12 m2.
KEYWORDS: Pedoman Kapasitas
Jalan Indonesia (PKJI), jumlah antrian (NQ1 dan NQ2), panjang antrian (PA),
rasio kendaraan henti (RKH); faktor koreksi (FK)
Penulis: Setio Budi, Gonzales
Sihite, Amelia Kusuma Indriastuti, Eko Yuli Priyono
Kode Jurnal: jptsipildd170120