PERENCANAAN SIMPANG EXIT TOL SALATIGA
ABSTRACT: Simpang Exit Tol
Salatiga menjadi penghubung antara Jalan Tol Bawen – Solo dengan Jalan Arteri
Semarang – Solo melalui Jalan Tingkir – Barukan. Pengoperasian simpang tersebut
memungkinkan terjadinya konflik arus lalu lintas, sehingga diperlukan perencanaan
simpang yang matang. Untuk dapat merencanakan simpang yang dapat melayani
seluruh pergerakan selama tahun rencana, perlu diprediksi volume lalu lintas
yang akan melewati simpang ini. Prediksi volume jam puncak dilakukan dengan
Metode Gravity, yang mempertimbangkan biaya perjalanan sebagai faktor hambatan.
Biaya perjalanan dianalisis berdasarkan BOK (Biaya Operasional Kendaraan).
Hasil analisis memperlihatkan volume lalu lintas pada tahun 2035 sebesar
1.986,08 smp/jam (lengan barat), 1.410,75 smp/jam (lengan timur), dan 901,71
smp/jam (lengan timur). Jenis simpang yang digunakan adalah 312 L. Simpang ini menggunakan 3 fase dengan waktu
hijau (gi) sebesar 12 detik (lengan barat), 19 detik (lengan utara) dan 10
detik (lengan timur) dan waktu hilang total (LTI) 9 detik. Kapasitas simpang
sebesar 551,31 smp/jam (lengan barat), 1.019, 001 smp/jam (lengan utara) dan
411,398 smp/jam (lengan timur). Tundaan simpang rata-rata 18,38 detik. Derajat
kejenuhan pada lengan barat 0,57 ; lengan utara 0,38 ; dan lengan timur 0,49.
Panjang antrian pada lengan barat 29,161 m ; lengan utara 19 m ; dan lengan
timur 13,18 m.
KEYWORDS: Simpang Exit Tol
Salatiga; Model Sebaran Pergerakan; Hambatan Perjalanan; Biaya Operasional
Kendaraan
Penulis: Fachreza Ahmad, Ricky
Sudrajat, Amelia Kusuma Indriastuti
Kode Jurnal: jptsipildd170127