STANDAR REVITALISASI PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA (STUDI KASUS PASAR TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG)
ABSTRACT: Penurunan minat
pengunjung terhadap pasar tradisional menjadi masalah yang harus dihadapi pasar
tradisional saat ini. Bentuk upaya pemerintah untuk tetap mempertahankan
eksistensi pasar tradisional yaitu dengan melakukan revitalisasi. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menganalisa
perbandingan pasar tradisional zaman dahulu dan sekarang, dampak yang
ditimbulkan oleh revitalisasi, standar penataan pasar tradisional, dan
penerapan kebijakan di pasar tradisional. Obyek dari penelitian ini yaitu pasar
Rasamala, Bulu, dan Peterongan Semarang dengan metode penelitian yaitu
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara kepada dinas pasar, pedagang, pengunjung, dan lurah pasar Rasamala,
Bulu, dan Peterongan. Adapun Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
perbedaan antara pasar tradisional zaman dahulu dan sekarang mulai dari segi
jenis dagangan, peran pasar, bentuk interaksi, dan sistem rotasi pasar. Dampak
yang ditimbulkan oleh revitalisasi yaitu dari segi bangunan menjadi lebih
bagus, lebih bersih, tidak becek lagi jika hujan, tetapi dari segi pendapatan,
tidak semua pasar mengalami peningkatan setelah direvitalisasi. Untuk standar
penataan pasar tradisional yang direvitalisasi dari SNI Pasar Rakyat, masih ada
beberapa hal yang harus diperbarui dan ditambahkan, karena masih belum sesuai
jika diimplementasikan di lapangan dan masih ada beberapa standar yang belum
disebutkan di dalam SNI tersebut, yaitu tentang standar lebar lorong di dalam
pasar tradisional, tipikal dan jumlah lantai bangunan, penataan dan pengelolaan
fasilitas, peningkatan aksesibilitas, penataan pedagang lesehan, dan sistem
penarikan retribusi. Untuk itu pada penelitian ini diberikan rekomendasi teknis
dan manajemen untuk standar dalam penataan dan pengelolaan pasar tradisional
yang direvitalisasi.
PENULIS: Gita Anggraini, Dina
Amalia, Ferry Hermawan, Ismiyati
Kode Jurnal: jptsipildd170184