STUDI EKSPERIMENTAL SAMBUNGAN BAMBU SEJAJAR SERAT DENGAN FIBRE-REINFORCED POLYMER (FRP)

ABSTRACT: Sambungan merupakan bagian terpenting pada struktur. Beberapa jenis sambungan pada bambu yaitu dengan baut, pasak bambu, tali ijuk, serta pelat buhul baja dengan pengisi mortar dan kayu. Andriani (2014) telah melakukan penelitian tentang kekuatan sambungan dengan alat sambung berupa Fibre Reinforced Polymer (FRP) dan perekat epoxy resin, ternyata kekuatan yang dihasilkan lebih tinggi.
Pada penelitian ini digunakan tipe sambungan dua bidang geser dengan metode serta jumlah lapis lilitan FRP. Bambu wulung disambung secara sederhana sejajar serat (SS) dengan memiliki dua metode lilitan dan jumlah lapis lilitan yang berbeda. Dimensi FRP disesuaikan dengan ukuran bambu dan metode lilitan yang digunakan. Pengujian sambungan dilakukan dengan pembebanan secara kuasi-statik monotonik.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa sambungan sejajar serat dengan dua lapis lilitan FRP pada berbagai metode memiliki nilai kekuatan lebih besar ± 1,25 - 1,51 kali dibandingkan sambungan dengan satu lapis lilitan. Secara keseluruhan sambungan dengan FRP bersifat tidak daktail. Kekakuan sambungan sejajar serat dengan dua lapis lilitan FRP lebih besar ± 1,13 kali dibandingkan sambungan dengan satu lapis lilitan. Metode lilitan dengan ukuran luas bidang kontak besar lebih kuat dibandingkan dengan luas bidang kontak sedikit yaitu bervariasi antara 50,22 % - 82,62 %. Sehingga luasan bonding FRP memberikan pengaruh terhadap kekuatan serta kekakuan pada sambungan.
Kata kunci: eksperimental, wulung, sambungan geser, sejajar serat, Fibre Reinforced Polymer, metode lilitan FRP
Penulis: Hendrian kuncoro
Kode Jurnal: jptsipildd160696

Artikel Terkait :