STUDI PEMANFAATAN LAMPU LALU LINTAS UNTUK PENYEBERANG JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PANJANG ANTRIAN KENDARAAN (STUDI KASUS : PELICAN DEPAN MANADO TOWN SQUARE)
Abstract: Kawasan Boulevard on
Business Jalan Piere Tendean di Kota Manado terjadi masalah lalu lintas seperti
perilaku pejalan kaki yang tidak patuh terhadap Pelican Crossing. Perilaku
tersebut menyebabkan pengurangan waktu hijau efektif bagi kendaraan untuk
bergerak sehingga membuat antrian kendaraan yang cukup panjang di ruas jalan
tersebut, bahkan menyebabkan antrian kendaraan di ruas jalan yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyeberang jalan terhadap
waktu hijau efektif, mengetahui pengaruh Pelican Crossing terhadap panjang
antrian kendaraan, dan mengetahui apakah Pelican Crossing masih sesuai
digunakan di lokasi penelitian.
Pelican Crossing adalah penyeberangan dengan alat pemberi isyarat yang
diopeasikan oleh pejalan kaki dan akan menghentikan arus lalu lintas kendaraan.
Pejalan kaki harus menekan tombol untuk meminta waktu hijau pada pengendara
kendaraan sehingga pengendara kendaraan berhenti dan pejalan kaki dapat
menyeberang jalan. Kriteria yang dapat digunakan dalam memilih fasilitas
penyeberangan pejalan kaki sebidang didasarkan pada pengukuran konflik
kendaraan/pejalan kaki, arus pejalan kaki yang menyeberang di ruas jalan setiap
1 jam, dan arus lalu lintas kendaraan setiap jam.
Dalam penelitian ini, data yang diambil dari lokasi penelitian adalah
volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, waktu siklus lampu lalu lintas, volume
pejalan kaki, dan kecepatan pejalan kaki. Analisis data dimulai dengan
menghitung kepadatan lalu lintas selanjutnya dibuat hubungan karakteristik arus
lalu lintas. Hubungan karakteristik yang akan digunakan untuk perhitungan
analisis gelombang kejut adalah berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2)
tertinggi dan karakteristik model tersebut.Durasi lampu merah pada analisis
gelombang kejut divariasikan karena waktu hijau efektif bagi kendaraan yang
berkurang karena ketidakpatuhan pejalan kaki dianggap menambah durasi lampu
merah.Selanjutnya dianalisis tipe fasilitas penyeberangan berdasarkan nilai
volume lalu lintas dan volume pejalan kaki.
Ketidakpatuhan pejalan kaki mengurangi waktu hijau efektif rata-rata 7
detik. Berdasarkan analisis gelombang kejut, pelican crossing membuat panjang
antrian kendaraan sepanjang 88,1 meter untuk jalur kiri dan 113,2 meter untuk
jalur kanan. Semakin besar durasi lampu merah (r) maka panjang antrian maksimum
(QM) akan semakin besar.Berdasarkan jumlah rata-rata penyeberang jalan yang
menggunakan pelikan, volume kendaraan yang melewati ruas jalan Piere Tendean,
dan jumlah tingkat konflik antara pejalan kaki dan arus lalu lintas (PV2) maka
direkomendasikan jenis penyeberangan di Jalan Piere Tendean depan Manado Town
Square adalah Pelikan dengan Pelindung.
Penulis: Belinda Septiani
Pesik, Semuel Y. R. Rompis, Sisca V. Pandey
Kode Jurnal: jptsipildd170164