USULAN PENGURANGAN WAKTU SETUP MENGGUNAKAN METODE SMED SERTA PENGURANGAN WAKTU PROSES PRODUKSI DAN PERAKITAN MENGGUNAKAN METODE MOSTDI PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA
Abstract: PT Panasonic
Manufacturing Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
yang melakukan proses produksi dan perakitan produk. Sebagai perusahaan yangmelakukan
proses produksi dan perakitan produk Air Conditioner, Air Conditioner Business
Unit PTPanasonic Manufacturing Indonesia seringkali terjadi permasalahan
terkait pencapaian target harianproduksi untuk produk Air Conditioner Model
CS-YN9RKJ. Identifikasi masalah dengan diagramishikawa menunjukkan bahwa waktu
setup mesin yang lama dipengaruhi oleh lamanya waktu setupmesin Fin Press FIX
18. Sedangkan, lamanya waktu pembuatan evaporator dan perakitan produk dipengaruhi
oleh metode gerakan operator yang tidak sesuai standar. Lamanya waktu pembuatan
evaporator juga disebabkan oleh tata letak (layout) yang tidak berdekatan antar
stasiun kerja. SMED(Single Minute Exchange of Dies) adalah salah satu metode
improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian darimemproduksi satu jenis produk
ke model produk lainnya. Metode ini digunakan untuk mengurangi lamanya waktu
setup mesin Fin Press FIX 18. Dari usulan perbaikan menggunakan metode SMED diperoleh
waktu setup mesin Fin Press Fix 18 selama 931.15 detik yaitu adanya pengurangan
waktusetup sebanyak 54.27%. Metode MOST (Maynard Operation Sequence Tecnique)
adalah salah satuteknik predetermined time system untuk pengukuran waktu yang
disusun berdasarkan urutan sub-subaktivitas atau gerakan. Metode ini digunakan
untuk mengurangi waktu proses pembuatan evaporator dan perakitan Air
Conditioner Model CS-YN9RKJ. Usulan perbaikan yaitu melakukan perubahangerakan
dan postur tubuh operator. Selain itu, usulan perbaikan untuk proses pembuatan
evaporatoradalah melakukan perubahan tata letak (layout) stasiun kerja,
sedangkan untuk proses perakitan adalah mengurangi elemen kerja operator. Dari
usulan perbaikan menggunakan metode MOST diperoleh waktu proses pembuatan
evaporator selama 1082.42 detik yaitu adanya pengurangan waktusebanyak 19.47%.
Sedangkan, waktu proses perakitan selama 393.27 detik yaitu adanya penguranganwaktu
sebanyak 29%. Hasil usulan perbaikan menggunakan metode SMED dan MOST adalah pengurangan
Manufacturing Lead Time selama 423415 detik atau adanya penguranganManufacturing
Lead Time sebanyak 23 %.
Penulis: Rizki Nurul Fathia,
Sumiharni Batubara, Dian Mardi Safitri
Kode Jurnal: jptindustridd160214