Analisis Tekno Ekonomi Kelayakan Migrasi Jaringan 2G/3G ke 4G LTE Pada Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz di DKI Jakarta (Studi Kasus: PT.Indosat, Tbk)

Abstrak: Tantangan penyediaan jaringan komunikasi nirkabel yang handal dengan kapasitas sistem yang tinggi tidak terlepas dari biaya investasi yang tinggi. Pemanfaatan resource spectrum secara efisien yang semaksimal mungkin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi biaya investasi yang tinggi. Penelitian ini mem-fokuskan pada analisis tekno ekonomi implementasi secara co-existance antara jaringan 2G/3G existing dan 4G LTE sesuai dengan tingkat prosentase pertumbuhan pelanggan nirkabel layanan data (2015-2019) dengan membandingkan mana yang lebih ekonomis apakah menggunakan resource spectrum frekuensi di 900MHz atau 1800MHz.
Pada penelitian ini model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno-ekonomi dengan metoda capacity estimation dan coverage planning untuk menentukan perancangan teknologi 4G LTE dan metoda DCF untuk menganalisa secara ekonomi dalam mengukur kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi 4G LTE tersebut denganmemanfaatkan resource spectrum frekuensi secara efisien pada operator selluler Indosat Ooredoo.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa implementasi migrasi jaringan 2G/3G ke 4G LTE pada frekuensi 1800MHz menggunakan bandwidth 10 MHz dari perhitungan ekonomi menghasilkan hasil yang lebih efisien dan layak untuk di implementasikan. Diperoleh diperoleh nilai NPV positif sebesar Rp107.749.194.676 dan IRR sebesar 31.07%, dengan nilai Pay Back Period 3 Tahun 6 Bulan. Dibandingkan dengan penggelaran 4G LTE pada frekuensi 900MHz dengan bandwidth 5MHz diperoleh nilai NPV positif sebesar Rp 61.075.272.890, namun IRR hanya sebesar 1,71% (dibawah suku bunga perbankan), dengan nilai Pay Back Period 4 Tahun 1 Bulan.
Kata Kunci: LTE, tekno-ekonomi, coverage planning, capacity estimation, DCF, 900MHz, 1800MHz, co-exixtance 2G/3G/4G
Penulis: Rangga Yudha Utama
Kode Jurnal: jptkomputerdd160310

Artikel Terkait :