Pengaruh Elevasi Terhadap Kadar Asam Oksalat Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) Di Sekitar Kawasan Gunung Karang Provinsi Banten

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam oksalat berdasarkan elevasi pada talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch), baik yang tumbuh secara liar maupun yang telah dibudidaya. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan perlakuan yang baik dan benar pada tempat atau media tumbuh untuk menurunkan kadar asam oksalat pada talas beneng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  (1) kadar asam oksalat talas beneng yang tumbuh secara liar sangat dipengaruhi elevasi, atau dengan kata lain elevasi berpengaruh signifikan terhadap kadar asam oksalat talas beneng yang tumbuh secara liar. Hal ini terlihat dari kadar asam oksalat talas beneng yang berasal dari Kelurahan Juhut (2 891.03 ppm) lebih rendah dibandingkan dengan Cilaja (6 224.09 ppm), dimana titik pengambilan sampel dari Kelurahan Juhut lebih tinggi dari Cilaja, yaitu terletak pada ketinggian 600 - 800 m dpl dibandingkan dengan 400 - 600 m dpl; (2) kadar asam oksalat talas beneng hasil budidaya tidak dipengaruhi elevasi, atau dengan kata lain elevasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar asam oksalat talas beneng hasil budidaya. Hal ini terlihat dari kadar asam oksalat talas beneng hasil budidaya yang berasal dari Kelurahan Juhut (1 903.72 ppm) lebih tinggi dibandingkan dengan Pandeglang (1 670.06 ppm). Hal ini diduga disebabkan oleh faktor cara budidaya (pengelolaan) talas beneng yang dilakukan. Berdasarkan survei lapangan diketahui bahwa:(a) pengelolaan pemupukan talas beneng di Kelurahan Pandeglang dilakukan menggunakan kotoran kambing sebagai aplikasi bahan organik, sedangkan di Kelurahan Juhut menggunakan serasah sebagai aplikasinya; (b) intensitas pemupukan talas beneng yang dilakukan di Kelurahan Pandeglang lebih intensif dibandingkan dengan Juhut; (c) umur panen berkaitan erat dengan kadar pati maksimum, yang juga menentukan tinggi rendanya kadar asam oksalat talas beneng. Semakin panjang umur panen, maka kadar oksalatnya semakin rendah, demikian pula sebaliknya.
Keywords: Elektronika
Penulis: Ranthy Pancasasti
Kode Jurnal: jptkomputerdd160323

Artikel Terkait :