ANALISIS ALIRAN BEBAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI KSO PERTAMINA EP – GEO CEPU INDONESIA DISTRIK 1 KAWENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6
Abstract: Sistem interkoneksi
merupakan salah satu dari beberapa sistem jaringan yang diterapkan pada sistem
tenaga listrik pada sebuah plant khususnya di KSO Pertamina EP-Geo Cepu
Indonesia Distrik I Kawengan. Seiring bertambahnya beban, maka perubahan
terhadap sistem tenaga listrik tak dapat terhindarkan. Hal ini menyebabkan
kondisi jaringan sistem tenaga listrik menjadi semakin kompleks dan rumit.
Tanpa adanya pengelolaan yang baik terhadap jaringan sistem tenaga listrik yang
kompleks dan rumit, maka akan memperbesar rugi-rugi daya yang terjadi serta
memperburuk profil tegangan yang ada. Perlu adanya analisis aliran beban untuk
mengetahui profil tegangan dan rugi-rugi daya, dan melakukan evaluasi untuk
memperbaiki profil tegangan dan rugi-rugi daya yang ada.
Penelitian dimulai dengan pengumpulan data sistem tenaga listrik yang ada
di KSO Pertamina EP-Geo Cepu Indonesia Distrik I Kawengan, setelah itu
dilakukan pemodelan sistem ke dalam ETAP 12.6. Dalam memperbaiki profil
tegangan dan rugi-rugi daya pada simulasi ini dibagi menjadi beberapa tahap,
yaitu tahap pertama, kedua, ketiga dan keempat. Tahap pertama merupakan hasil
simulasi yang belum adanya evaluasi. Tahap kedua setelah adanya evaluasi pada
beberapa komponen. Simulasi tahap ketiga melakukan evaluasi lebih lanjut pada
beberapa komponen. Simulasi tahap keempat adalah memastikan bahwa kondisi
profil tegangan dan rugi-rugi daya sudah membaik.
Hasil simulasi yang dilakukan adalah saat beban beroperasi 100%. Simulasi
pertama menunjukkan banyak terjadi drop tegangan dibeberapa bus dan memiliki
rugi-rugi daya yang cukup besar. Evaluasi yang pertama dilakukan yaitu pada
pembangkit karena pembangkit yang berkapasitas 1450 KVA harus memenuhi semua
beban yang mencapai 2801 KW, evaluasi dilakukan dengan penggunaan 3 pembangkit
yaitu 2 pembangkit 1450 KVA dan 500 KVA. Evaluasi yang lain juga dilakukan pada
komponen yang mengalami overload maupun under votage. Pada simulasi pada tahap
pertama terdapat losses daya aktif sebesar 331.7 KW dan losses daya reaktif
sebesar 311.6 Kvar, dengan adanya evaluasi di beberapa komponen sampai tahap
keempat diperoleh losses daya aktif
sebesar 74.1 KW dan losses daya reaktif sebesar 144.8 Kvar.
Penulis: CAHYO KUMOLO
Kode Jurnal: jptlisetrodd160651