Analisis Jatuh Tegangan Pada Penyulang 20 kV Berdasarkan pada Perubahan Beban (Studi Kasus Penyulang Penfui dan Penyulang Oebobo PT. PLN Persero Rayon Kupang)
Abstrak: Tegangan yang stabil
pada penyulang bergantung pada impedansi saluran dan pola beban. Kedua
parameter utama inilah yang menyebabkan jatuh tegangan pada saluran, dimana
semakin besar nilai impedansi saluran serta beban yang semakin besar, maka
semakin besar pula jatuh tegangan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengkaji pengaruh perubahan beban terhadap besarnya jatuh tegangan yang
terjadi di saluran distribusi primer. Studi kasus dilakukan pada kedua
penyulang, yakni penyulang Penfui dan penyulang Oebufu di PT. PLN (Persero)
Rayon Kupang. Hasil penelitian diperoleh jatuh tegangan akibat impedansi pada
penyulang Penfui sebesar 2,9531% dan penyulang Oebufu 4,9632 %. Sedangkan pada
saat dibebani secara maksimum jatuh tegangan pada penyulang Penfui sebesar
2,5447% dan penyulang Oebufu sebesar 4,1068%. Jika dianalisis pada saat
pembebanan perfasa dari hasil pengukuran di sisi sekunder, maka jatuh tegangan
yang diperoleh adalah perfasa pada penyulang Penfui, fasa R sebesar 3,1161%,
fasa S sebesar 3,0616% dan fasa T sebesar 3,0597 %. Dan jatuh tegangan pada
penyulang Oebufu di fasa R sebesar 4,776%, fasa S sebesar 4,1816% dan fasa T
sebesar 4,1737%.
Penulis: Agusthinus S. Sampeallo,
Wellem F. Galla, Rendi A. Oematan
Kode Jurnal: jptlisetrodd130747