DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER
Abstract: Perkembangan
industri dan meningkatnya jumlah penduduk dunia memberikan efek yang sangat
signifikan, berupa peningkatan permintaan energi listrik oleh masyarakat
industri dan rumah tangga. Peningkatan permintaan tersebut harus dibarengi
dengan penambahan jumlah pembangkit agar tidak terjadi overload. Pembangunan
pembangkit yang menggunakan bahan bakar primer berupa gas dan batubara akan
menyebabkan semakin menipisnya cadangan minyak mentah dan juga cadangan
batubara, dari permasalahan tersebut perlu adanya kajian pemanfaatan energi
terbarukan dan energi alternative, sebagai contoh saat ini masyarakat semakin
banyak memanfaatkan alat fitnes center untuk berolahraga agar senantiasa
kondisi tubuh senantiasa segar dan bugar, namun pemanfaatan alat fitnes tersebut
sebatas untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh. Jika dilihat alat sepeda statis
maka ada potensi untuk menghasilkan energi listrik sehingga selain menjaga
kondisi tubuh dapat juga memproduksi energi listrik.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang pembaca RPM dan tegangan yang
dihasilkan oleh generator magnet permanen yang dipasang pada sepeda statis.
Sehingga pada saat mengkayuh sepeda statis maka roda sepeda akan bergerak atau
berputar, perputaran roda tersebut dihubungkan dengan rotor generator magnet permanen
sehingga rotor tersebut akan berputar pula, perputaran tersebut mengakibatkan
adanya tegangan keluaran pada generator magnet permanen, agar pengguna sepeda
status mudah memantai keluaran generator magnet tersebut maka dilakukan
pengukuran berupa kecepatan putar rotor PMG dan juga tegangan keluaran dengan
memanfaatkan sensor infrared, sensor photodioda, dan sensor pembagi tegangan
yang outpunya akan diolah oleh minimum sistem Atmega16. Alat ini juga
dilengkapi baterai yang berguna untuk menyalakan alat ketika alat digunakan
pada suatu tempat yang belum ada listrik PLN.
Hasil penelitian ini adalah sebuah alat pembaca RPM dan tegangan
generator magnet permanen yang penggerak utama adalah kayuhan user. Pembacaan
nilai RPM ini diperoleh dari pembacaan sensor photodioda yang dirangkai dengan
sensor infrared, sedangkan pada tegangan ini dibaca nilainya dari sensor
pembagi tegangan. Alat ini memiliki kapasitas maksimal tegangan yang dapat
dibaca yaitu 20 volt DC. Baterai 9V dapat digunakan ketika listrik PLN sedang
padam atau ketika tidak tersedia energi listrik PLN. Hasil nilai dari alat ini
dibadingkan dengan nilai dari alat multimeter dan tachometer infrared, yang
menghasilkan nilai perbandingan pada alat yang dibuat untuk mengukur tegangan
13,04V, sedangkan pada multimeter menujukkan nilai tegangan 12,80V dengan
selisih perbadingan 1,87%, alat yang dibuat selalu lebih tinggi nilainya. Pada
pengukuran RPM alat yang dibuat menujukkan nilai 1249,25 RPM, sedangkan pada
tachometer digital infrared 1262,64 RPM dengan selisih perbandingan 1,10%, alat
yang dibuat perhitungannya selalu lebih tinggi dari alat yang ada.
Penulis: Hasyim Asy’ari, Abdul
Basith, Agung Aristiyanto
Kode Jurnal: jptlisetrodd150831