IBM TEKNOLOGI TERAPAN BAGI PETANI SEBAGAI USAHA MENCEGAH SERANGAN HAMA BURUNG PIPIT DI DESA BLANG AWE KECAMATAN SYAMTALIRA BAYU KABUPATEN ACEH UTARA
Abstrak: Kecamatan Syamtalira
Bayu merupakan salah satu Kecamatan yang berada di dalam Wilayah Kabupaten Aceh
Utara yang mempunyai 38 desa. Satu desa diantaranya adalah desa Blang Awe, desa
ini memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Timur, Dusun Teungoh dan Dusun Barat, potensi
desa ini adalah sawah. Secara keseluruhan kecamatan Syamtalira Bayu memiliki
luas area 7.753 m2, daerah ini memiliki luas persawahan sekitar 1.408 m2 dan
luas lahan bukan persawahan sebesar 6.345 m2. Luas baku sawah yang dialiri
irigasi sebesar 1.356 m2 dan luas sawah tadah hujan sebesar 52 m2. Rata-rata
musim tanam dan musim panen pada desa di atas, minimal dua kali setahun,
sehingga daerah ini merupakan salah satu lumbung padi yang dimiliki Kabupaten
Aceh Utara. Salah-satu kendala yang dihadapi oleh petani setiap musim tanam
adalah serangan hama burung pipit. Hama burung pipit, pemberantasannya sangat
sulit, karena berkoloni dan berpindah-pindah, dan menghalaunya memerlukan waktu
yang sangat banyak. Permasalahan atas
merupakan peluang bagi perguruan tinggi dan pengusul, agar dapat membantu
memberikan solusi. Adapun solusi yang ditawarkan adalah penggunaan teknologi
terapan pengusir hama burung pipit menggunakan gelombang ultrasonik menggunakan
sensor infra merah. Gelombang ultrasonik dibangkitkan secara otomatis, melalui
sensor yang mendeteksi kedatangan hama burung pipit yang menuju persawahan
maksimum sejauh 20 meter. Jika terdeteksi ada hama burung yang menuju ke areal
persawahan, maka alat pengusir akan aktif membangkitkan gelombang elektrosonik dengan
frekuensi 29 KHz. Jarak gelombang ultrasonik bekerja sejauh 50 meter dari pusat
pemasangannya. Implementasi dari kegiatan tersebut berdampak pada kenaikan
hasil panen sebesar 10% dari hasil panen yang pernah dicapai pada tahun 2013.
Penerapan teknologi pada kegiatan IbM meningkatkan hasil tarap hidup petani
dengan meningkatnya produksi hasil panen mereka sebesar 3,75% disbanding hasil
panen tahun 2013. Realisasi kegiatan IbM diharapkan kegiatan IbM ini, dapat
membantu petani menangulangi masalah prioritasnya yang dihadapinya dan sawahnya
dapat menghasilkan panen yang optimal.
Penulis: Amir Denti,
Indrawati, Akhyar
Kode Jurnal: jptlisetrodd160720