Pengaruh Gas Hydrogen Yang Dihasilkan Dari Kaleng Bekas Pada Getaran Dan Kebisingan Engine Diesel dual fuel

Abstrak: Pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar mampu mengurangi polusi gas buang pada mesin pembakaran dalam. Akan tetapi gas hidrogen bersifat sangat mudah terbakar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minyak solar dan bensin sehingga berpotensi menimbulkan masalah knocking dan vibrasi. Penelitian ini melakukan studi eksperimental untuk melihat pengaruh pemberian bahan bakar hidrogen terhadap tingkat getaran (vibrasi) dan kebisingan (noise) pada mesin diesel dual fuel pada engine stasioner. Metode penelitian dilakukan dengan membandingkan tingkat getaran, kebisingan, voltase, dan arus yang dihasilkan antara system single fuel (bahan bakar solar) dengan system dual fuel menggunakan hidrogen. Engine Diesel diberikan beban dari 0 watt ( engine tanpa beban) sampai dengan beban 2000 Watt dengan interval 200 Watt. Hidrogen yang digunakan berasal dari reaksi thermochemical kaleng aluminium bekas dengan larutan soda api. Pengukuran getaran diukur pada base mesin menggunakan vibration meter pada empat titik pada base. Pengujian menunjukan bahwa terjadi perbedaan besar getaran antara single fuel dengan dual fuel hidrogen solar, dimana hasil pengukuran displacemen vibrasi pada system dual fuel rata-rata sebesar 1,75 mm, sedangkan pada single fuel sebesar 1,57 mm. Getaran terbesar terjadi pada saat beban 200 watt system dual-fuel yaitu sebesar 2,78 mm (displacement). Kenaikan displacement getaran mesin sistim dual fuel sebesar 0,18 dari pada engine single-fuel bahan bakar solar, namun dari segi kebisingan mengalami penurunan sebesar 2,6 dB.
Kata kunci: getaran, kebisingan, Hidrogen, single fuel, dual fuel,mesin diesel
Penulis: Agus Wijianto, Jupri Yanda Zaira, Jajang Jaenudin
Kode Jurnal: jptlisetrodd160404

Artikel Terkait :