Sistem Monitoring Berbasis Animasi Dan Kontrol Manual Dermaga Terapung Via KYL-500S
Abstrak: Pada dasarnya dermaga
yang dibuat pada pelabuhan menggunakan bahan seperti kayu yang punya kualitas
tidak tahan lama dan beton yang punya harga sangat mahal. Dermaga terapung
dibuat untuk mengurangi biaya yang digunakan untuk membuat dari bahan beton,
dan meningkatkan kualitas yang biasanya terbuat dari bahan kayu. Prinsip kerja
dermaga terapung ini menerapkan Hukum Archimedes untuk melakukan proses
penyeimbangan dermaga tersebut. Dermaga yang dibuat pada proyek akhir ini
adalah dengan ukuran 2,4meterx2,4meter yang terbuat dari besi dan beralaskan
kayu triplek. Proses penyeimbangan dermaga ini menggunakan sensor
Accelerometer, ketika sensor accelerometer membaca kemiringan dermaga maka data
kemiringan tersebut akan dikirim ke sistem penerima melalui KYL yang akan di
olah ke dalam suatu aplikasi yang akan dibuat menggunakan Visual Basic 6 (VB6)
dan ditampilkan dalam bentuk visualisasi menggunakan software Unity. Dengan
demikian akan dapat dilihat visualisasi dari dermaga dan juga kemiringan dari
dermaga tersebut secara real. Apabila terjadi kesalahan pada pembacaan sensor accelerometer
atau sistem otomatis gagal bekerja, maka akan di lakukan penyeimbangan
dermaga dengan kontrol manual yang
dilakukan dari aplikasi juga,kemudian data dikirim kembali ke sistem pengirim
dan secara manual pompa akan bekerja kembali sesuai dengan yang diatur pada
aplikasi sehingga dermaga kembali seimbang. Dari hasil pengujian yang dilakukan
untuk interface Visual Basic, proses pengiriman dan penerimaan data berjalan
dengan lancer tanpa delay. Untuk penerimaan data animasi terjadi delay setiap
perubahan gerakan yaitu rata-rata 1 sampai 3 detik. Jarak pengiriman dan
penerimaan data untuk kondisi LOS adalah 220meter maksimal, sedangkan untuk
kondisi Obstructed adalah 180 meter. Pengujian beban dengan kontrol otomatis
jauh lebih cepat dibandingkan dengan kontrol manual karena kontrol otomatis
bekerja sesuai sensor yang punya sensitifitas yang tinggi. Pada berat 224 Kg,
dermaga tidak dapat dikontrol lagi karena air masuk terus menerus kedalam drum
air melalui lubang selang pompa.
Penulis: Muhammad Agung
Maulana, Wakhyu Dwiono, Arif Gunawan
Kode Jurnal: jptlisetrodd140934