ANALISA EKONOMI PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN PENGADUK ADONAN KERUPUK MERAH
Abstrak: Di Sumatera Barat,
sentra industri kerupuk merah terdapat di daerah Piladang Kecamatan Akabiluru
Kabupaten Lima Puluh Kota dan jumlah industri ini terus meningkat (14, 16 %
pada tahun 2011) seiring dengan meningkatnya permintaan kerupuk merah.
Namun, permasalahan pada industri
kerupuk merah ini adalah teknologi pengolahan yang masih sederhana (manual)
dari hulu sampai ke hilir dalam proses produksi kerupuk merah yang
membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak sehingga biaya
operasionalnya pun menjadi besar. Kapasitas produsi kerupuk merah sangat
ditentukan oleh proses pencampuran adonan
(proses awal) yang selama ini 3-4 orang tenaga pria sebagai tenaga
pengaduknya yang mengaduk adonanan 500
kg selama 2,5 jam – 3 jam. Proses ini menjadi pekerjaan yang melelahkan,
membutuhkan waktu yang lama dan menurunkan kuantitas dan kualitas produksi.
Oleh karena itu, didesignlah alat
pencampur adonan kerupuk merah yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan
efisien waktu serta lebih higienis.Hasil penelitian Melly dan Harni (2015)
menunjukkan secara teknis alat dan mesin pencampur adonan kerupuk merah yang
didesign layak digunakan karena dapat meningkatkan produksi serta efektif dan
efisien dari segi waktu dan tenaga kerja dimana berkapasitas 906,34 kg/jam
dengan kecepatan 27,2 rpm serta membutuhkan 1 orang operator dalam
pengoperasiannya. Selanjutnya perlu dikaji dari segi eknomisnya.
Penelitian ini dilakukan di workshop Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh dan industri kerupuk merah
Payakumbuh pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015. Metode yang digunakan adalah metode
perhitungan biaya pengoperasian alat yang memperhitungkan biaya tetap dan biaya
tidak tetap. Dari segi biaya pengoperasian alat pencampuran kerupuk merah lebih
ekonomis dibandingkan dengan cara manual dimana biaya pengoperasian alatnya
Rp.42,112/kg, sedangkan secara manual membutuhkan biaya Rp. 140,625/kg. Dengan
demikian alat pencampuran adonan kerupuk merah ini secara teknis dan ekonomis
layak digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi kerupuk merah pada
industri kerupuk merah dan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya.
Penulis: Sandra Melly, Mimi
Harni
Kode Jurnal: jppertaniandd160783