ANALISIS EKONOMI APLIKASI MESIN PEMARUT SAGU DI KABUPATEN TELUK BINTUNI PAPUA BARAT
Abstract: Sebanyak dua puluh delapan unit mesin pemarut sagu
tipe silinder hasil rancangan Thoriq dan Sutejo telah dikirim dan dipergunakan
oleh masyarakat pengolah sagu di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Aplikasi
mesin tersebut tentunya membutuhkan analisis ekonomi untuk mengetahui
keuntungan dan manfaatnya sehingga dapat di gunakan sebagai referensi pada
daerah lain dalam mengusahakan pengolahan sagu khususnya di Papua. Metode yang
digunakan pada penelitian ini analisis eknomi yang meliputi biaya produksi, biaya
pokok produksi dan titik impas serta
kelayakan usaha yang meliputi Net Present value (NPV), benefit cost ratio analysis (BC Rasio),
Internal Rate of Return (IRR) dan payback period analysis(PP). Suatu usaha
dikatakan layak secara ekonomi apabila NPV > 0, BC Ratio > 1, IRR >
suku bunga MARR dan semakin singkat pengembalian investasi akan semakin baik.
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi dengan masyarakat
pengguna mesin pemarut sagu. Berdasarkan analisis teknoekonomi aplikasi mesin pemarut
sagu didapatkan biaya pokok produksi sagu adalah Rp. 852,12 perkg, dengan titik
impas produksi 7367 kg perbulan BC rasio sebesar 1.22, NPV sebesar Rp.
363.884.510,-, IRR sebesar 38,97% dan
payback period selama 2 bulan
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan mesin pemarut sagu layak secara
ekonomi.
Penulis: Ahmad Thoriq, Rizki
Mulya Sampurno
Kode Jurnal: jppertaniandd160788