Daya Simpan Benih Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) Hasil Tumpangsari dengan Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) dalam Barisan

Abstract: Tumpangsari dapat dijadikan solusi dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau di lahan sempit, baik untuk konsumsi maupun penggunaan benih secara umum. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas dan daya simpan benih kacang hijau yangditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dibandingkan monokultur, dan juga mengetahui komposisi jumlah baris optimal tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis yang dapat menghasilkan benih dengan daya simpan yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan rumah kaca, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada bulan November 2014 hingga April 2015. Penelitian dilakukan dengan pendekatan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah tumpangsari kacang hijau dengan jagung manis dengan kombinasi baris yaitu 3:1, 4:1,5:1, 6:1, dan monokultur kacang hijau. Pengujian benih dilakukan setiap bulan selama 6 bulan terhadap gaya berkecambah, indeks vigor, vigor hipotetik, kadar air benih, dan daya hantar listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsarikacang hijau, dengan berbagai pengaturan baris (3:1, 4:1, 5:1, dan 6:1), sama baiknyadengan sistem tanam monokultur dalam hal daya simpan benih yang dihasilkannyasetelah disimpan selama 6 bulan. Sistem tanam tumpangsari kacang hijau dengan pengaturan baris 6:1 direkomendasikan karena memiliki nilai NKL yang lebih dari 1, serta masih memiliki gaya berkecambah, indeks vigor, dan nilai DHL yang baik setelahmengalami 6 bulan penyimpanan.
Keywords: benih kacang hijau, daya simpan, tumpangsari, tanaman jagung manis
Penulis: Abdillah Muhammad
Kode Jurnal: jppertaniandd160422

Artikel Terkait :