KARAKTERISTIK MEDAN LISTRIK ATMOSFER KOTA PADANG DAN HUBUNGANNYA DENGAN SAMBARAN PETIR AWAN KE TANAH
Abstrak: Penggunaan data
Electric Field Mill (EFM) dalam sistem peringatan bahaya petir membutuhkan kajian
perbandingan data medan listrik atmosfer dengan sistem deteksi petir. Data dari
detektor petir dibandingkan dengan data perubahan medan litrik statis selama
proses badai petir. Berdasarkan pengukuran medan listrik atmosfer di kota
Padang selama periode Januari – Agustus 2015 diperoleh data yaitu terdapat sebanyak
219 kali badai petir. Dalam satu hari terjadi satu sampai dua kali badai petir
dengan durasi rata rata per badai petir adalah 173,48 menit. Setiap badai petir
tidak selalu menghasilkan sambaran petir awan ke tanah. Tidak ada hubungan
langsung antara jumlah sambaran petir awan ke tanah dengan lamanya durasi badai
petir. Badai petir dengan durasi terlama pada tanggal 12 April 2015 dengan
durasi 638 menit menghasilkan 2 kali sambaran petir awan ke tanah. Sedangkan
badai petir pada 30 Januari 2015 dengan durasi 114 menit bisa menghasilkan 13
kali sambaran petir awan ke tanah.
Penulis: Primas Emeraldi dan
Ariadi Hazmi
Kode Jurnal: jptlisetrodd170512