Keragaan Empat Kultivar Wijen (Sesamum indicum L.) di Tanah Pasir Pantai yang diperkaya dengan Dolomit dan Ammonium Sulfat
Abstract: Luas area pertanaman
wijen di Indonesia setiap tahun mengalami penurunan yang disebabkan pengalihan
fungsi lahan untuk budidaya tanaman pangan. Keberadaan lahan marginal yang luas
namun belum termanfaatkan untuk area pertanaman dapat menjadi alternatif
budidaya wijen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan
dolomit dan ammonium sulfat terhadap hasil serta kualitas benih wijen yang
dibudidayakan menggunakan pasir pantai Samas, Bantul, Yogyakarta. Perlakuan
yang terdiri dari faktor wijen dan pupuk dicobakan dalam Rancangan Acak Lengkap
Berkelompok (RALB) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor wijen terdiri dari
empat kultivar dan faktor pupuk tersusun oleh empat kombinasi pupuk dolomit dan
ZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dolomit dan ZA berbeda-beda
antar kultivar wijen. Pada kultivar SBR 1, penambahan 36,92 kg/ha dolomit +
41,67 kg/ha ZA mampu menghasilkan volume
akar dan berat basah brangkasan terbesar. Selain itu pada SBR 3, penambahan
36,92 kg/ha dolomit + 41,67 kg/ha ZA
juga mampu menghasilkan berat biji per tanaman tertinggi.
Penulis: Alfi Ma'rifah,
Taryono Taryono, Nasih Widya Yuwono
Kode Jurnal: jppertaniandd151059