PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI AREAL HUTAN RAWA GAMBUT TRIPA PROVINSI ACEH : KENDALA DAN SOLUSI

Abstract: Areal Hutan Rawa Gambut Tripa (TPSF) Provinsi Aceh dengan luas areal 60.657,29 ha sebagian besar merupakan tanah gambut dengan ketebalan bervariasi dari 100 cm hingga >850 cm. Lebih dari 80% areal TPSF telah dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit dan kebun campuran. Hasil kajian lapangan dan laboratorium menunjukkan bahwa sekitar 52% areal TPSF ini tidak sesuai untuk kelapa sawit karena terdapat faktor pembatas penggunaan lahan yaitu ketebalan gambut >2 meter, tingkat kematangan fibrik, dan lahan yang mudah tergenang. Pemanfaatan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit di areal TPSF telah memberikan perubahan pada aspek ekologis dan kualitas tanah. Kerusakan ekologis antara lain terjadinya subsidensi, menurunnya kemampuan mengikat air, memacu kehilangan C tanah dan mempercepat kematangan gambut. Perubahan karakteristik tanah meliputi meningkatnya BD (bulk density) dan KTK serta menurunkan C dan N tanah. Sifat kimia gambut yang telah lama digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, kualitasnya lebih baik daripada gambut yang baru dibuka. Untuk mencegah terjadinya degradasi lahan, diperlukan upaya-upaya untuk rehabilitasi dan konservasi yaitu dengan mengatur sistem drainase (blocking canal) dan kedalaman air tanah untuk menghindari kebakaran bahan gambut serta menghambat emisi karbon yang berlebihan. Kendala keasaman tanah dan rendahnya kation basa dapat diatasi dengan penambahan amelioran dan pemupukan yang berimbang.
Kata kunci: Rawa gambut, karakteristik lahan, kelapa sawit, kendala dan solusi
Penulis: Sufardi, Manfarizah, Khairullah
Kode Jurnal: jppertaniandd160465

Artikel Terkait :