PENGARUH 2,4 D DAN GLUKOSA PADA KALUS SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans)
ABSTRACT: Tanaman sarang semut
(Myrmecodia pendans) berkhasiat sebagai obat kanker. Salah satu alternatif
untuk mendapatkan bibit yang seragam dan waktu yang singkat dan mendapatkan
metabolit sekunder adalah dengan teknik kultur jaringan Akan dilakukan penelitian
upaya pembibitan tanaman sarang semut dengan pemberian 2,4 D dan glukosa
melalui kultur jaringan. Penelitian dilakukan mengingat perlu dikembangkan dan
dibudidayakan tanaman sarang semut sebagai bahan baku pembuatan obat. Teknik
kultur jaringan memiliki kelebihan karena tidak dipengaruhi oleh iklim dengan
waktu produksi relatif cepat. Penelitian dilakukan dilaboratorium kultur
jaringan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Tawangmangu. Penelitian dilakukan dengan menambahkan zat pengatur
tumbuh 2,4 D dan glukosa 2,4 D dengan konsentrasi 1, 2, 3 dan 4 ppm dan glukosa
dengan konsentrasi masing-masing 15, 20, 25 dan 30 g/l. Hasil penelitian
menunjukkan kombinasi pemberian 2,4 D 1
dan 2 ppm dengan glukosa 15 sampai 30 g/l diperoleh pertumbuhan kalus yang
lebih baik. Perlakuan kombinasi 2,4 D 2 ppm dan glukosa 30 g/l memberikan hasil
yang lebih baik terhadap pertumbuhan kalus yang lebih kompak dan berwarna hijau
Penulis: Heru Sudrajad, Didik
Suharto, Nur Rahmawati Wijaya
Kode Jurnal: jppertaniandd160755