Pengaruh Intensitas Naungan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di Lahan Pasir Pantai Bugel, Kulon Progo
Abstract: Penelitian bertujuan
untuk mengetahui pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar
kedelai, menentukan kultivar kedelai paling toleran terhadap naungan diantara
tiga kultivar yang diuji, dan menentukan waktu naungan kritis terbaik dalam pemilihan
kultivar kedelai toleran naungan. Penelitian lapangan dilaksanakan pada 12 Juli
– 9 Oktober 2015 di lahan pasir pantai, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan,
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian terdiri
atas dua faktor yaitu naungan dan kultivar dengan menggunakan Rancangan Petak
Terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Faktor utama sebagai petak utama adalah
naungan yang terdiri dari tiga taraf, yaitu 0%, 25%, dan 50% sedangkan anak
petak adalah kultivar kedelai Dena 1, Anjasmoro, dan Grobogan. Data yang
diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada taraf signifikansi (α) 5% dan
dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan apabila terdapat beda nyata antar
perlakuan. Naungan kritis ditentukan menggunakan persamaan regresi antara intensitas
naungan dengan berat kering biologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertumbuhan tanaman tiga kultivar kedelai tidak berbeda secara signifikan.
Naungan 25% (53.700 lux) tidak menurunkan pertumbuhan tanaman kedelai namun
naungan 50% (26.663 lux) menurunkan pertumbuhan tanaman kedelai secara
signifikan. Naungan 25% dan 50% mengakibatkan penurunan hasil biji taksiran
kedelai Dena 1 sebesar 17,41% dan 34,38%, Anjasmoro 22,87% dan 45,74%, serta
Grobogan 12,33% dan 23,79%. Berdasarkan tingkat naungan kritisnya maka kultivar
Grobogan merupakan kultivar paling toleran terhadap naungan daripada kultivar
Dena 1 dan Anjasmoro serta berat kering biologis pada umur 4 mst dapat
digunakan untuk menentukan kultivar kedelai toleran naungan.
Penulis: Adwitya Handriawan
Kode Jurnal: jppertaniandd160412