Pengaruh Konsentrasi Selenium pada berbagai Fase Pertumbuhan Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Sistem Hidroponik terhadap Kandungan Likopen Buah
Abstract: Kebutuhan pangan
fungsional diprediksikan meningkat beberapa tahun kedepan, sehingga perlu
dilakukan upaya produksi untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Salah satu
teknologi budidaya pangan fungsional yang dapat dikembangkan adalah produksi
tomat berkadar antioksidan tinggi secara hidroponik melalui pengayaan selenium
(Se) pada larutan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
konsentrasi dan waktu aplikasi pemberian Se yang optimal bagi tanaman tomat
sehingga didapatkan buah dengan kandungan likopen tinggi. Penelitian dilakukan
di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
pada bulan Desember 2015-April 2016. Penelitian lapangandisusun dalam rancangan
acak kelompok lengkap faktorial (3 x 3 + 1) dengan faktor pertama berupa
konsentrasi pangayaan Se yang terdiri dari 3 aras yaitu 0,5 mg L-1, 1,0 mg L-1,
dan 1,5 mg L-1, dan faktor kedua berupa waktu pemberian Se yang terdiri dari 3
waktu yaitu fase vegetatif, generatif, serta sepanjang siklus hidup tanaman.
Sebagai kontrol digunakan tanaman tomat yang tidak diberi Se. Variabel yang
diamati meliputi kondisi iklim mikro, karakter larutan nutrisi, aktivitas
fisiologis, karakter pertumbuhan, hasil, dan kandungan likopen buah tomat. Data
yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada level 5%. Jika terdapat interaksi
antar faktor, maka dilakukan uji lanjut pengaruh sederhana. Apabila tidak ada
interaksi antar faktor, maka faktor pertama di uji polinomial ortogonal,
sedangkan faktor kedua dilakukan uji beda nyata terkecil fisher. Hasil
penelitian memberikan informasi bahwa pengayaan Se secara nyata meningkatkan
konsentrasi Se dalam jaringan daun hingga 1,16 mg L-1, ketika diberikan pada
fase generatif. Konsentrasi Se daun yang meningkat mampu berkontribusi terhadap
kenaikan kandungan air nisbi, memperlebar bukaan stomata, kenaikan jumlah
stomata, penurunan kandungan CO2 internal daun, dan kenaikan bobot kering
total. Pengayaan Se saat fase generatif dengan konsentrasi 0,50-1,16 mg L-1
mampu meningkatkan akumulasi Se pada buah, meningkatkan sintesis likopen,
peningkatan kandungan vitamin C, serta adanya peningkatan kekerasan buah
sehingga layak digunakan sebagai sumber pangan fungsional tanpa mengurangi
hasil buah segar per tanaman.
Penulis: Sarlin Kusumaningrum
Kode Jurnal: jppertaniandd160403