Pengaruh Lama Penyimpanan Bagal terhadap Kualitas dan Perkecambahan Mata Tunas Tunggal Tebu (Saccharum officinarum L.)
Abstract: Penundaan tanam dan
proses pengiriman bibit tebu merupakan salah satu permasalahan yang kerap
terjadi dalam budidaya tebu. Daya kecambah bibit tergantung pada kadar air yang
terdapat di sekitar mata buku ruas batang. Bahan tanam tebu dalam bentuk bagal
panjang memiliki keunggulan dalam hal daya tahan bibit selama penyimpanan
karena menyimpan air cukup banyak dibandingkan bibit mata tunas tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diameter dan lama
penyimpanan bibit bagal terhadap kualitas dan perkecambahan bibit mata tunas
tunggalnya. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan dua faktor dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah lama
penyimpanan (L) bibit tebu bagal yang terdiri dari lima aras yaitu L0 (tidak
disimpan), L5 (lama penyimpanan 5 hari), L2 (lama penyimpanan 10 hari, L15
(lama penyimpanan 15 hari), dan L20 (lama penyimpanan 20 hari). Faktor kedua
adalah ukuran diameter batang klon (U) yang terdiri dari dua aras yaitu U1
(klon Bululawang yang memiliki diameter batang sedang) dan U2 (klon PS 862 yang
memiliki diameter batang besar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
dan perkecambahan bibit mata tunas tunggal tebu cenderung menurun seiring
dengan lamanya masa penyimpanan. Tidak terdapat interaksi antara jenis klon dan
lama penyimpanan pada penyusutan berat bibit, daya tumbuh, indeks vigor, tinggi
tanaman umur 8 mst, jumlah daun umur 8 mst, jumlah anakan, diameter batang,
volume akar, panjang akar, berat segar dan kering tajuk, serta berat segar dan
kering akar. Jenis klon yang berkualitas setelah dilakukan penyimpanan yaitu
klon PS 862. Lama penyimpanan bagal tidak berpengaruh pada kualitas bibit mata
tunas tunggal.
Penulis: Fitrah Annisa
Kode Jurnal: jppertaniandd151063