PENGEMBANGAN SISTEM HIDROPONIK UNTUK BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.)

Abstrak: Budidaya kentang di Indonesia umumnya dilakukan pada lahan miring di dataran tinggi sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap erosi tanah. Budidaya dengan sistem hidroponik dapat menjadi salah satu metode yang efektif untuk budidaya kentang yang dapat menekan terjadinya erosi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem hidroponik untuk budidaya tanaman kentang. Simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) digunakan untuk menggambarkan distribusi suhu daerah perakaran pada bedeng tanaman. Tanaman kentang ditanam pada sistem hidroponik dengan dua perlakuan nilai Daya Hantar Listrik (DHL) larutan nutrisi yang berbeda, yaitu 1.8 mS dan 2.5 mS. Simulasi CFD mampu menggambarkan distribusi suhu daerah perakaran pada bedeng tanaman secara akurat dengan nilai R2 0.9837 dan rata-rata error sebesar 1.8%. Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik pada sistem hidroponik dan mampu menghasilkan umbi meskipun suhu daerah perakaran tanaman mencapai 30.4°C. Tanaman kentang yang ditanam dengan DHL larutan nutrisi 1.8 mS menghasilkan rata-rata jumlah umbi 4.3 umbi per tanaman dan rata-rata berat umbi 77.2 g per tanaman. Sementara tanaman kentang yang ditanam dengan DHL larutan nutrisi 2.5 mS menghasilkan rata-rata jumlah umbi 4.6 umbi per tanaman dan rata-rata berat umbi 60.0 g per tanaman. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem hidroponik dapat digunakan dalam budidaya tanaman kentang untuk produksi kentang ukuran konsumsi.
KEYWORDS: hydroponic system, potato cultivation, CFD simulation, root zone temperature
Penulis: Yohanes Bayu Suharto, Herry Suhardiyanto, Anas Dinurrohman Susila
Kode Jurnal: jppertaniandd160445

Artikel Terkait :