PENJADWALAN IRIGASI BERBASIS NERACA AIR PADA SISTEM PEMANENAN AIR LIMPASAN PERMUKAAN UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING
Abstract: Petani lahan kering
di Kecamatan Jatinangor hanya mampu menanam dua kali dalam setahun. Sistem
pemanenan air limpasan permukaan untuk pertanian diharapkan mampu menjawab
permasalahan ketersediaan air di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk
mencari periode defisit air di lahan penelitian yang digunakan sebagai dasar
dalam menentukan penjadwalan dan kebutuhan air irigasi pada pola tanam yang
direkomendasikan pada sistem pemanenan air limpasan untuk pertanian lahan
kering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu dengan menganalisis neraca air lahan kering guna menentukan frekuensi
irigasi dan kebutuhan air irigasi. Parameter yang dibutuhkan dalam analisis
neraca air lahan terdiri dari curah hujan, evapotranspirasi, ketersediaan air
tanah pada kondisi kapasitas lapang dan titik layu permanen berdasarkan nilai
MAD (Maximum Allowable Depletion) yang diijinkan. Hasil penelitian menunjukkan
total defisit air sebesar 217,42 mm pada pola tanam jagung manis – jagung manis
– ubi cilembu, dimana periode defisit air terjadi pada saat penanaman ubi
cilembu pada dasarian ketiga Mei hingga dasarian pertama September. Penjadwalan
irigasi ditentukan secara fix interval dengan pilihan interval irigasi antara 2
hari sekali, 4 hari sekali dan 5 hari sekali. Dengan luas bidang yang harus
diairi adalah sebesar 264 m2 (kebutuhan air 57,4 m3) maka kolam tampungan
sebesar 60 m3 mampu mengairi seluruh lahan yang ditanami ubi cilembu, hal ini
menunjukkan bahwa sistem pemanenan air limpasan dapat meningkatkan intensitas
tanam pertanian lahan kering
Penulis: Sophia Dwiratna Nur
Perwitasari, Nurpilihan Bafdal
Kode Jurnal: jppertaniandd160444