Perbandingan Hidrolisis Enzimatik Bahan Jerami Padi dengan Metode Perlakuan Menggunakan Autoclave dan Microwave
Abstrak: Enzim selulase yang
dihasilkan oleh Trichoderma reesei dan Aspergillus niger memiliki aktivitas yang
berbeda. Hidrolisis enzimatik menggunakan enzim selulase tersebut secara
terpisah akanmenghasilkan glukosa yang sedikit, namun ketika kedua enzim
sellulase tersebut dikombinasikanmaka akan menghasilkan glukosa yang lebih
banyak. Hasil glukosa tidak hanya dipengaruhi olehaktivitas enzim, namun juga
volume dari glukosa yang di hidrolisis. Pada bahan lignoselulosa,delignifikasi
sangat berpengaruh terhadap volume glukosa yang dihasilkan. Proses hidrolisisdilakukan
dengan dua tahap, yaitu pretreatment dan hidrolisis itu sendiri. Tahap pertama
adalahpretreatment bubuk jerami padi dengan menggunakan autoclave, dan
pretreatment bubuk jeramipadi dengan menggunakan microwave. Tahap kedua adalah
tahap hidrolisis dengan 2 variabe perlakuan, pertama adalah perbandingan kadar
enzim selulase dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger sebanyak 1:0, 0:1,
1:1, 1:2, 1:3, 2:1 dan 3:1 (unit/unit), yang kedua adalah waktuhidrolisis itu
sendiri, observasi dilakukan setiap 8 jam sekali selama 72 jam. Dari hasil
penelitianyang dilakukan, diperoleh hasil glukosa tertinggi adalah 277 mg/ml
dengan menggunakan bubukjerami padi yang telah di delignifikasi menggunakan
microwave selama 48 jam dengan perpaduanenzim selulase dari Trichoderma reesei
dan Aspergillus niger sebanyak 3:1 dengan aktivitasenzim sebesar 2,630 IU/ml.
Penulis: Poppy Diana Sari
Kode Jurnal: jppertaniandd170008