BUDI DAYA KARANG HIAS MENDUKUNG PERDAGANGAN KARANG HIAS YANG BERKESINAMBUNGAN
Abstract: Kegiatan budi daya
karang hias di Indonesia perlu dilakukan untuk menjamin perdagangannya agar
berjalan tanpa merusak keanekaragaman dan kondisi terumbu karang. Budi daya
karang hias menggunakan rak berupa meja yang terbuat dari paralon PVC yang
dinilai sangat ekonomis dan mudah diaplikasikan masyarakat lokal. Pengamatan
pertumbuhan hanya dilakukan pada 1 rak masing-masing jenis karang yang
dibudidayakan yaitu Acropora sp., Acropora formosa, Acropora humilis, Acropora
millepora, Acropora nobilis, dan Seriatopora hystrix. Kegiatan dilakukan pada
dua lokasi yaitu Pulau Simakakang-Mentawai, Sumatera Barat dan Gondol, Bali.
Pengamatan dilakukan setiap dua bulan dan penelitian dilaksanakan selama 6
bulan. Hasil pengamatan diperoleh tingkat mortalitas pada lokasi Pulau
Simakakang diperoleh 5,56% dari 36 sampel yang diukur dari 6 jenis karang dan 6
ulangan, pertambahan panjang jenis A. formosa 0,64 cm/bulan, lebih cepat
dibandingkan dengan jenis A. millepora 0,58 cm/bulan dan jenis lain. Karang A.
humilis memiliki laju perambatan pada substrat semen dan batang pengikat
yang lebih cepat dari jenis lain. Pada
lokasi Gondol, Bali memiliki laju pertambahan panjang karang A. millepora lebih
cepat (0,50 cm/bulan) dibandingkan dengan jenis A. tenuis (0,43 cm/bulan) dan
jenis lain berkisar antara 0,21—0,39 cm/bulan.Tingkat kematian 3 koloni (7,1%)
dari total 42 koloni yang disampling.
Keywords: coral culture;
ornamental coral; trade; sustainable use
Penulis: Ofri Johan, Wartono
Hadie, Adang Saputra, Joni Hariyadi, Nurbakti Listyanto
Kode Jurnal: jpperikanandd070151