BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) TEKNOLOGI INTENSIF MENGGUNAKAN BENIH TOKOLAN
Abstract: Salah satu jenis
udang yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah udang vaname (Litopenaeus
vannamei). Budidaya ini berkembang dengan teknologi intensif, namun terbatas
pada golongan masyarakat menengah ke atas (padat modal). Riset ini bertujuan
untuk mendapatkan data dan informasi pengaruh penggunaan tokolan terhadap
produksi, Rasio Konversi Pakan (RKP) pada pembesaran udang vaname teknologi
intensif. Riset ini dilaksanakan di tambak Punaga, Takalar, Instalasi Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP), menggunakan empat petak masing
masing berukuran 4.000 m2/petak. Hewan uji adalah udang vaname dengan
perlakuan: (A) pembesaran dengan tebar benur (PL-12), dan (B) pembesaran dengan
tebar tokolan (PL-27). Setiap perlakuan dengan 2 ulangan, kepadatan benur dan
tokolan adalah 50 ekor/m2, dan pemeliharaan berlangsung 80 hari di tambak.
Hasil yang diperoleh pada perlakuan B memperlihatkan pertumbuhan mutlak
(11,114±0,258 g/ekor), sintasan (92,55±0,23%), produksi (2.087,5±88,2 kg/petak)
lebih tinggi daripada perlakuan A yaitu: pertumbuhan mutlak (10,085±0,120
g/ekor), sintasan (90,83±8,51%), produksi (1.831,0±149,9 kg/petak), namun
ketiga peubah ini berbeda tidak nyata antara kedua perlakuan. RKP lebih rendah
pada perlakuan B (1,096±0,034) berbeda nyata dengan perlakuan A (1,257±0,048).
Peubah kualitas air memperlihatkan sebaran kisaran yang merata untuk kedua
perlakuan, kecuali nitrit (NO2) memperlihatkan kisaran yang tinggi pada
perlakuan B (0,18235 mg/L) dibandingkan dengan perlakuan A (0,0328 mg/L) pada
akhir penelitian. Hal ini disebabkan waktu panen yang berbeda sesuai dengan
kondisi musim yaitu kualitas air sumber semakin menurun. Kualitas air sumber
yang menurun ini diikuti oleh meningkatnya total vibrio di air laut mencapai;
4,33104 cfu/mL dibandingkan dalam air tambak 829.102 cfu/mL. Kesimpulan memperlihatkan
bahwa penggunaan tokolan (PL-27) menghasilkan produksi yang tinggi dan rasio
konversi pakan yang rendah.
Keywords: udang vaname; benur;
tokolan; teknologi intensif
Penulis: Markus Mangampa,
Hidayat Suryanto Suwoyo
Kode Jurnal: jpperikanandd100260