EVALUASI FISIKA KIMIA AIR TAMBAK INTENSIF UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN PENAMBAHAN JARINGAN AERASI DASAR
Abstract: Salah satu cara
perbaikan lingkungan dalam pengelolaan budidaya udang, skala intensif adalah
dengan perbaikan pengaturan aerasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan jaringan aerasi dasar terhadap kualitas air
tambak pemeliharaan udang. Pada kegiatan ini digunakan petak tambak single
system (P1) dan petak tambak double system (P2). Pada petak P1 digunakan 6 buah
kincir air 2 HP ditempatkan di setiap sudut tambak dan 4 buah kincir air 1 HP
ditempatkan 15 m dari tepi. Petak P2 digunakan 6 buah kincir air 2 HP
ditempatkan di setiap sudut dan ditambahkan jaringan aerasi dasar tambak. Pada
sistem difusi jaringan aerasi dasar, udara dialirkan melalui pipa dan kemudian
udara dilepaskan melalui difuser yang diletakkan pada dasar tambak. Kualitas
air tambak yang menggunakan double system (P2) memberikan pengaruh yang lebih
baik dari single system (P1) yaitu dapat menambah suplai oksigen terutama pada
dasar tambak, selain itu dapat menekan kadar amonia, nitrit, dan bahan organik.
Kandungan oksigen terendah pada petak P1 3,47 mg/L dan petak P2 terendah 4,01
mg/L. Kandungan amonia pada kedua petak tambak masih di bawah kadar maksimun
untuk pemeliharaan hewan akuatik 0,5 mg/L. Kandungan nitrit pada petak P2
memiliki nilai yang lebih rendah yaitu 0,01—1,64 mg/L dibandingkan petak P1
yang nilainya 0,012—2,20 mg/L. Sedangkan kandungan bahan organik pada petak P2
hasilnya lebih rendah dari petak P1. Kisaran konsentrasi bahan organik pada
petak P1 20,9—51,56 mg/L, sedangkan kisaran konsentrasi bahan organik petak P2
yaitu 15,99—45,29 mg/L. Survival rate yang dihasilkan petak P2 ± 5% lebih
tinggi (75%) dari petak P1 (70%).
KATA KUNCI: fisika-kimia, tambak, jaringan aerasi dasar
Penulis: Nira Sari, Muawanah,
Tri Haryono, Wahyu Widiatmoko
Kode Jurnal: jpperikanandd080179