EVALUASI PENGGUNAAN BEBERAPA METODE PENDUGA BIOMASSA PADA JENIS Acacia mangium Wild
Abstrak: Metode pengukuran
biomasa sangatlah beragam
dengan akurasi dan ketepatan
yang berbeda-beda. Keakuratan
dan ketepatan metode pengukuran tersebut
perlu dibandingkan untuk mendapatkan
metode terbaik. Tujuan penelitian ini
adalah 1) mendapatkan besarnya
alokasi biomasa masing-masing bagian
tanaman, 2) mendapatkan nilai Biomass Expansion Factor (BEF) dan Root to Shoot
Ratio (R) jenis Acacia mangium Willd., 3) mendapatkan persamaan alometrik
biomasa masing-masing bagian tanaman, 4) mendapatkan metode
terbaik untuk menduga
biomasa di hutan tanaman
Acacia mangium Wild.
di Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel pohon dilakukan secara
destructive sebanyak 30 pohon contoh yang mewakili umur satu, dua, tiga, empat,
lima, enam, delapan, dan sembilan tahun.
Berdasarkan pohon contoh tersebut didapatkan data biomasa, Biomass
Expansion Factor dan Root to Shoot Ratio (R). Penyusunan model alometrik
menggunakan model linear dan non linear. Hasil penelitian menunjukkan alokasi
biomasa terbesar pada bagian batang (> 50%) dan ranting menyimpan biomasa
terkecil Pada umur 1-9 tahun, besarnya BEF (Mg.m-3) berkisar antara 0,44-0,71
Mg.m-3 dan nilai BEF (Mg.) jenis Acacia mangiumWild. berkisar antara 1,06-1,80.
Rata-rata nilai R yakni 0,16. Pada bagian permukan tanah model alometrik terbaik yakni AGB = -
3.14 + 2.84 lnD dengan koefisien determinasi R2
98,6%. Metode penduga biomase terbaik menggunakan BEF (Mg.Mg) per umur.
Penggunaan metode ini membutuhkan persamaan alometrik penduga biomassa batang.
Kata Kunci: Biomassa; BEF;
metode; model alometrik
Penulis: Muhammad Abdul Qirom,
M. Buce Saleh, Budi Kuncahyo
Kode Jurnal: jpkehutanandd120126