FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI PERAIRAN PANTAI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Abstract: Perairan pantai
Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba merupakan sentra produksi rumput
laut Kappaphycus alvarezii di Sulawesi Selatan. Pengelolaan budidaya yang
dilakukan oleh pembudidaya di daerah tersebut cukup bervariasi sehingga
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pengelolaan
budidaya yang mempengaruhi produksi rumput laut. Metode survai melalui
pengajuan kuesioner kepada 62 responden secara terstruktur. Sebagai peubah
tidak bebas dalam penelitian ini adalah produksi rumput laut, sedangkan peubah
bebas adalah faktor pengelolaan budidaya. Analisis regresi berganda dengan
peubah boneka digunakan untuk memprediksi produksi rumput laut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa produksi rumput laut di perairan selatan Sulawesi
Selatan berkisar antara 463-5.000 dengan rata-rata 1.502,3 kg kering/3.000 m2
yang dibudidayakan dengan tali panjang. Faktor pengelolaan budidaya yang
mempengaruhi produksi rumput laut adalah jarak antar tali ris, jarak antar
rumpun dalam tali ris, hama baronang, penyakit ice-ice, bobot bibit, asal bibit
dan sumber cemaran. Untuk meningkatkan produksi rumput laut di perairan selatan
Sulawesi Selatan dapat dilakukan melalui peningkatan bobot bibit antara 36,9
sampai 100,0 g/rumpun, menggunakan bibit yang tidak diangkut terlalu lama,
tidak menambah jarak antar tali ris sampai melebihi 1,0 m, tidak menambah jarak
antar rumpun dalam tali ris yang melebihi 25 cm serta melakukan penanaman
berdasar kalender musim tanam untuk mencegah terjadinya serangan hama dan
penyakit serta cemaran.
Keywords: pengelolaan
budidaya; perairan laut; rumput laut; Sulawesi Selatan
Penulis: Erna Ratnawati,
Akhmad Mustafa, Rohama Daud
Kode Jurnal: jpperikanandd100271