JENIS DAN DOSIS AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KOMPOS BERBAHAN BAKU MAKROALGA
Abstract: Kompos (pupuk organik)
merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan
tanah karena dapat meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah. Salah
satu material organik yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kompos
adalah makroalga dari jenis rumput laut terutama dari jenis yang kurang
memiliki nilai ekonomis (fluktuasi harga) dan dari jenis yang pertumbuhannya
cepat karena dapat menjadi limbah dalam perairan. Teknologi pengomposan sangat
beragam, di antaranya dengan penggunaan aktivator yang bertujuan untuk
mempercepat proses pengomposan. Beberapa aktivator komersil telah banyak
beredar di pasaran sesuai dengan peruntukan dan keunggulannya masing-masing. Akan
tetapi aktivator yang diperoleh dari bahan baku yang akan dijadikan kompos atau
pupuk organik belum banyak dilakukan begitu pula mengenai dosis penggunaannya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dosis
aktivator komersil dan aktivator hasil isolasi yang sesuai dan dapat digunakan
untuk pembuatan kompos berbahan baku makroalga. Sebanyak 3 jenis makroalga yang
digunakan sebagai bahan baku yaitu: Sargassum sp., E. spinosum, dan Gracilaria
sp., menggunakan 2 (dua) jenis aktivator yaitu aktivator hasil isolasi dari
bahan baku dan EM 4 sebagai aktivator pembanding dengan 3 tingkatan dosis
aktivator 104, 106, dan 108 CFU/mL. Peubah yang diamati meliputi perubahan
kompos yang terjadi secara morfologi pada akhir penelitian, suhu, kadar
C-organik, N-total, P, dan K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
Sargassum dengan aktivator hasil isolasi pada dosis 108 CFU/mL menghasilkan
kompos dengan mutu yang lebih baik.
Keywords: jenis; dosis;
aktivator; kompos; makroalga
Penulis: Endang Susianingsih,
Nurbaya
Kode Jurnal: jpperikanandd110191